ISTANBUL, Kompas.com - Jaksa penuntut umum Turki berusaha melakukan ekstradisi kepada center klub NBA New York Knicks, Enes Kanter atas keterlibatannya dalam gerakan perlawanan politik yang dipimpin Fethullah Gulen.
Pemerintah Turki yang dipimpin Presiden Tayyip Erdogan menuduh Gulen -seorang ulama berpengaruh di Turki- berada di belakang gerakan perlawanan terhadap rezimnya. Kanter dan sejumlah atlet lainnya seperti legenda sepakbola Hakan Sukur dituduh aktif mendukung Gulen.
Kantor berita Turki, Anadolu menyebut pihak kejaksaan umum telah mengeluarkan surat perintah buat Kanter untuk usaha-usaha ekstradisi dari Amerika Serikat.
Pemerintah Turki telah mencabut paspor milik Kanter dan menyebut dirinya sebagai buronan berkaitan dukungannya terhadap Gulen yang juga disebut mendalangi usaha kudeta yang gagal pada JUli 2016 lalu.
Pada Mei 2017, Kanter ditolak masuk Rumania, karena paspor Turki miliknya telah dicabut.
Awal tahun ini, Kanter menolak ikut serta dalam tim Knicks untuk ikut serta dalam eksebisi NBA di London, Inggris. Kanter menyebut ia khawatir akan menjadi incaran agen rahasia Erdogan yang beroperasi di Inggris.
Dalam usaha mengikis gerakan perlawanan pimpinan Gulen, pemerintah Erdogan telah menangkap sekitar 77 ribu orang dan memecat 150 ribu pegawai negeri seperti guru, hakim dan anggota militer yang dianggap berkaitan dengan gerakan Gulen.
Enes Kanter saat ini memegang green card yang memungkinkannya untuk hidup dan bekerja di AS secara legal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.