JAKARTA, KOMPAS.com - Fitriani seolah berhasil menjawab keraguan penggemar bulu tangkis Indonesia lewat kemenangannya pada final turnamen Thailand Masters 2019 yang baru berakhir pada Minggu (13/1/2019) kemarin.
Fitriani menjadi juara pada turnamen tersebut setelah mengalahkan wakil tuan rumah, Busanan Ongbamrungphan, dengan skor straight game 21-12, 21-14, dalam waktu 42 menit.
Menurut Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Susy Susanti, keberhasilan Fitriani merupakan buah perjuangan tunggal putri yang selama ini kerap dinilai paling tertinggal dari sektor lainnya.
Baca juga: Wahyu Nayaka Tak Masuk Pelatnas PBSI karena Melanggar Aturan
"Namanya juara butuh proses, enggak ada yang instan. Tentu ini menjadi satu pembuktian dari Fitriani, semoga bisa jadi penyemangat juga untuk pemain tunggal putri yang lain," kata Susy saat dihubungi Kompas.com pada Senin (14/1/2019) siang.
"Saya kira ini saatnya untuk bangkit dan tidak ada yang tidak mungkin. Saya selalu katakan bahwa untuk mewujudkan itu harus kerja keras. Enggak ada istilahnya juara yang asalnya langsung turun dari langit," ucap dia.
Susy tahu persis bagaimana perjuangan Fitriani, terutama ketika pemain kelahiran Garut, Jawa Barat, itu mendapatkan cemooh dari para pebulu tangkis Indonesia.
Pada masa-masa kelam tersebut, Fitriani mengalami pukulan mental yang ternyata sampai memengaruhi performanya di lapangan.
"Awalnya Fitriani memang menjadi salah satu pemain muda yang diharapkan, tetapi karena memang Tuhan belum kasih rezeki, akhirnya dia jadi bahan bully masyarakat," kata Susy.
"Terlebih lagi di ranah media sosial, itu jahatnya minta ampun. Netizen itu asal ngomong saja. Mereka enggak tahu situasinya karena proses kematangan kan butuh waktu," tutur dia menjelaskan.
Baca juga: Hasil Thailand Masters 2019, Indonesia Raih Satu Gelar
Pelatih dan jajaran pengurus PBSI terus memberikan dukungan kepada Fitriani. Perlahan tetapi pasti, Fitriani mampu bangkit hingga akhirnya sukses menyumbangkan gelar pertama untuk Indonesia pada 2019.
"Sektor tunggal putri melalui Fitriani menyelamatkan muka Indonesia (di Thailand Masters 2019)," ujar Susy.
"Mudah-mudahan bisa menjadi motivasi bagi atlet putri lain, tak hanya di nomor single, tetapi juga di double," ucapnya.
Fitriani mengawali Thailand Masters dengan mengalahkan pebulu tangkis asal Malaysia, Lee Ying Ying.
Selanjutnya, dia sukses menaklukkan Nitchaon Jindapol (Thailand), Yeo Jia Min (Singapura), Deng Joy Xuan (Hong Kong), dan terakhir Ongbamrungphan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.