JAKARTA, KOMPAS.com - Pebalap sepeda putri Indonesia, Chrismonita Dwi Putri, dinilai masih kalah pengalaman di nomor sprint.
Pendapat itu dilontarkan pelatih tim nasional balap sepeda Indonesia, Dadang Haris Purnomo, menanggapi kegagalan Chrismon masuk final dan meraih medali di nomor sprint, Asian Track Championships 2019.
Walaupun sempat menyabet perunggu pada nomor time trial 500 meter pada Kamis (10/1/2018), Chrismon gagal di babak kualifikasi nomor sprint Elit Putri yang digelar di Jakarta International Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (11/1/2019).
"Memang harapan kedua setelah di 500 meter, kami harapkan dari Chrismon di nomor spirit, tetapi memang jujur kalau menurut saya kans masih besar, cuma kalah pengalaman," ujar Dadang saat ditemui di paddock.
Baca juga: Balap Sepeda ATC 2019, Lima Pebalap Terlibat Tabrakan Beruntun
Dadang menilai ada gap yang jauh antara Chrismon dan lawan-lawannya.
Pada perempat final nomor sprint yang digelar Jumat siang, Chrismon dikalahkan pebalap China, Zhong Tianshi, dengan selisih 0,145 detik pada race pertama, dan 0,184 detik pada race kedua.
Menurut Dadang, ada kekurangan dari segi teknik pada Chrismon yang dipengaruhi kurangnya pengalaman.
"Dari segi teknik, masih polos sekali Chrismon ini. Harusnya begini-begini, enggak bisa jalan," ucapnya.
"Jadi, memang masih perlu banyak belajar. Belajarnya ya dengan bertanding supaya banyak pengalaman," kata Dadang.
Baca juga: Rekor Nasional Balap Sepeda Terpecahkan di ATC 2019
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.