LOS ANGELES, Kompas.com - Petarung bebas Brasil, Cris Cyborg mengaku diperlakukan dengan tidak layak setelah kalah KO pada ronde pertama saat menghadapi rekan senegaranya, Amanda Nunes pada UFC 232, Sabtu (29/12/2018) lalu.
Nunes menjatuhkan Cyborg lewat pukulan ke arah wajah sekaligus memastikan diri menjadi juara kelas welter yang baru. Kemenangan ini dicapai hanya dalam waktu 51 detik.
Padahal Cyborg merupakan sosok yang ditakuti lawan dan menjadi juara dengan mengalahkan Tonya Evinger pada Juli 2017 serta mempertahankannya dengan mengalahkan Holly Holm pada Desember 2017.
Namun Nunes juga bukan lawan sembanrangan. Ia sudah pernah mengalahkan nama-nama besar seperti Valentina Shevchenko, Miesha Tate, Ronda Rousey dan Raquel Pennington. Kemampuan inilah yang membuatnya dijuluki sebagai "Singa betina."
Namun usai poertarungan, Cyborg merasa diabaikan oleh pihak UFC karena tidak diberi kesempatan berbicara seperti Nunes. "Mereka mencampakkan saya dari atas ring," kata Cyborg. "Saya kira ini perlakuan yang buruk, karena saya telah memberi banyak buat olahraga ini."
Cyborg menyebut seharusnya ia diberi kesempatan berbicara kepada para pendukungnya. "Seharusnya saya diberi kesempatan menyapa para penggemar saya. Hal ini tidak benar."
"Tetapi sudahlah, sudah terjadi. Saya bisa saja bicara kepada para penggemar lewat media, menghargai mereka karena mereka mau datang menyaksikan pertarungan saya," kata petarung bernama asli Cristiane Justino Venâncio ini.
"Saya hanya merasa harus berbicara di atas ring. Saya ingin katakan, inilah dua petarung asal Brasil, dua juara. Itu saja."
Cyborg masih memiliki sisa kontrak untuk satu pertarungan di ajang UFC, namun nasibnya belum ditentukan oleh penguasa UFC, Dana White.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.