Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liliyana dan Debby Masih di Pelatnas PBSI

Kompas.com - 04/01/2019, 16:41 WIB
Tjahjo Sasongko

Penulis

JAKARTA, Kompas.com - Sebanyak 96 pebulutangkis putra dan putri dipanggil untuk mengisi jajaran pelatnas utama dan pratama PBSI. Mengacu pada Surat Keputusa nomor SKEP/001/0.3/I/2019, telah ditetapkan nama-nama pemain berdasarkan hasil pantauan serta penilaian pelatih dan tim Pembinaan dan Prestasi PP PBSI dalam satu tahun terakhir.

Ketua Umum PP PBSI Wiranto telah menandatangani SK Promosi dan Degradasi 2019, surat keputusan juga telah telah diinformasikan kepada klub-klub yang menaungi para pemain pelatnas.

Seluruh atlet yang dipanggil memulai latihan di pelatnas pada hari Senin (7/1/2019). Sebelumnya pada 10 Desember 2018, seluruh pemain telah dipulangkan ke klub masing-masing. Namun ada beberapa pemain yang tak meninggalkan pelatnas masih mengikuti latihan untuk persiapan menuju turnamen Thailand Masters yang akan berlangsung di Bangkok pada awal Januari 2019.

Sama seperti tahun sebelumnya, penghuni pelatnas tetap akan dibagi menjadi dua level yaitu level utama dan pratama. Mulai tahun 2019, PBSI menetapkan empat klasifikasi Surat Keputusan (SK) bagi tiap atlet, terdiri dari SK Prioritas, SK Utama, SK Pratama dan SK Magang. Atlet dengan SK Prioritas adalah mereka yang diproyeksikan untuk Olimpiade Tokyo 2020 mendatang.

Perbedaan mendasar dari keempat SK ini adalah jumlah turnamen yang diikuti para atletnya dalam setahun. Jika ingin menambah jumlah turnamen yang diikuti, pemain dapat berangkat menggunakan biaya sendiri. Selebihnya, soal fasilitas latihan, makan, asrama, semua ditanggung oleh PBSI.

Nama pasangan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan kini tak lagi ada di daftar tim ganda putra karena keduanya memutuskan untuk menjadi pemain profesional. Pasangan Juara Dunia 2015 dan 2013 ini masih tetap akan berlatih bersama tim ganda putra pelatnas, namun sebagai pemain profesional, Hendra/Ahsan menanggung sendiri biaya turnamen yang akan mereka ikuti.

Pemain ganda putri Nitya Krishinda Maheswari juga tak tercantum di daftar tim ganda putri. Namun ia rencananya akan membantu tim kepelatihan di pelatnas.

Sementara itu, dua pemain ganda campuran, Liliyana Natsir dan Debby Susanto yang telah memutuskan untuk gantung raket, menjadi penghuni pelatnas SK Utama hingga Januari 2019.

"Ada beberapa pertimbangan dalam menentukan nama-nama pemain yang dipanggil kembali ke pelatnas. Diantaranya dilihat dari segi prestasi, potensi, usia dan target baik di jangka pendek maupun jangka panjang," ujar Susy Susanty, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI.

"Untuk Nitya, melihat kondisi pasca cedera dan usianya, tidak memungkinkan untuk bisa bersaing lagi. Tetapi rencananya akan diperbantukan di tim kepelatihan dan ini akan kami bicarakan lebih lanjut," ungkap Susy.

Berikut daftar selengkapnya:

TUNGGAL PUTRA
PELATNAS UTAMA
1. Anthony Sinisuka Ginting (PB SGS PLN Bandung) - SK Prioritas
2. Jonatan Christie (PB Tangkas Intiland) - SK Prioritas
3. Ihsan Maulana Mustofa (PB Djarum)
4. Chico Aura Dwi Wardoyo (PB Exist)
5. Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay (PB Djarum)
6. Shesar Hiren Rhustavito (PB Djarum)

MAGANG
1. Firman Abdul Kholik (PB Mutiara Cardinal Bandung)

PELATNAS PRATAMA
1. Syabda Perkasa Belawa (PB Djarum)
2. Yonathan Ramlie (PB Exist)
3. Christian Adinata (PB Tangkas Intiland)
4. Gatjra Piliang Fiqihilahi Cupu (PB Exist)
5. Karono (PB Jaya Raya)

MAGANG
1. Alberto Alvin Yulianto (PB Djarum)
2. Bobby Setiabudi (PB Djarum)
3. Iqbal Aji Tri Pamungkas (PB Exist)

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Arsenal Vs Chelsea, Arteta Salut dengan Pochettino

Arsenal Vs Chelsea, Arteta Salut dengan Pochettino

Liga Inggris
Persebaya Vs Bali United, Mental Kuat Bajul Ijo

Persebaya Vs Bali United, Mental Kuat Bajul Ijo

Liga Indonesia
Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Liga Italia
Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Liga Indonesia
Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Liga Inggris
Respons Pemain Persib Usai Ikuti 'Kelas' VAR Liga 1

Respons Pemain Persib Usai Ikuti "Kelas" VAR Liga 1

Liga Indonesia
Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Liga Indonesia
Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Liga Italia
Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Timnas Indonesia
Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

Timnas Indonesia
Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut 'Rematch'

Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut "Rematch"

Liga Spanyol
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com