NEW YORK, Kompas.com - Kemenangan KO Floyd Mayweather atas petarung bebas Jepang, Tenshin Nasukawa pada malam tahun baru lalu dituduh merupakan rekayasa dan sandiwara.
Mayweather yang telah berusia 41 tahun memukul KO penantangnya yang berusia 20 tahun pada ronde pertama. Setelah jatuh tiga kali, kubu Nasukawa melempar handuk tanda tak mau melanjutkan pertarungan.
Dengan kemenangan dalam 136 detik ini, Mayweather menambah kekayaannya dengan 9 juta dolar AS (sekitar 130 milyar rupiah).
Namun para penggemar tinju dan tarung bebas menganggap kemenangan Mayweather atas Nasukawa tidak lebih dari rekayasa alias palsu.
Kritik dan kecaman datang dari mantan lawan Mayweather seperti petinju Manny Pacquiao dan petarung bebas Conor McGregor. Mereka menyebut usaha Nasukawa menurunkan berat badan agar dapat bertemu Mayweather menunjukkan kegabnjilan pertarungan tersebut.
Mantan petarung bebas UFC, Brendan Scahub bahkan terang-terangan menuduh pertarungan tersebut hanyalah sandiwara. Schaub yang telah pensiun dan kini berkecimpung di dunia entertainment menyebut baik Mayweather mau pun Nasukawa hanya berputa-pura melakukan pertarungan.
"Saya melihat akting para pemain film porno lebih baik daripada mereka. Floyd (Mayeather) lebih mudah karena hanya berlaku agresif dan menyerang. Tetapi buat Tenshin ia membutuhkan kemampuan akting yang baik," kata Schaub.
"Mereka harus mencari orang yang lebih bisa mengajarkan kepada mereka bagaimana terjatuh, terpukul di wajah dan lain-lainnya yang lebih wajar."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.