Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Berani Bikin Rusuh di Stadion?

Kompas.com - 14/12/2018, 13:57 WIB
Josephus Primus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kerusuhan suporter di stadion tatkala pertandingan olahraga berlangsung memang hal yang diharapkan.

Selain merugikan banyak pihak, tindakan macam itu selalu mengarah kepada tindakan kriminal.

Belum lekang dari ingatan pada awal bulan ini, kerusuhan suporter membuat partai final Libertadores yang mempertemukan dua klub Argentina, Boca Juniors dan River Plate harus "diungsikan" dari Buenos Aires, ibukota Argentina, ke Madrid, ibukota Spanyol.

Di tingkat lokal, pada 12 Desember 2018, kerusuhan suporter terjadi di lanjutan Piala Indonesia 2018.

Kala itu, suporter PSIM Yogyakarta merangsek ke tengah lapangan ketika tim kesayangan mereka tengah berlaga melawan PS Tira di Stadion Sultan Bantul, Yogyakarta.

Kejadian macam ini sudah barang tentu menjadi sorotan dan disesalkan banyak pihak.

Petugas keamanan bersiaga saat suporter River Plate meninggalkan Stadion Monumental di Buenos Aires, Argentina, Sabtu (24/11/2018). Pertandingan River Plate kontra Boca Juniors di leg kedua final Copa Libertadores ditunda karena suporter tuan rumah menyerang bus tim tamu.JAVIER GONZALEZ TOLEDO Petugas keamanan bersiaga saat suporter River Plate meninggalkan Stadion Monumental di Buenos Aires, Argentina, Sabtu (24/11/2018). Pertandingan River Plate kontra Boca Juniors di leg kedua final Copa Libertadores ditunda karena suporter tuan rumah menyerang bus tim tamu.

Monitoring
Petugas memasang CCTV surveillance UNV untuk pemantauan pengunjung pada sebuah acara. Teknologi CCTV surveillance berkembang tak hanya sekadar pemantauan tapi juga analisa wajah orang yang terekam. Kompas.com/Josephus Primus Petugas memasang CCTV surveillance UNV untuk pemantauan pengunjung pada sebuah acara. Teknologi CCTV surveillance berkembang tak hanya sekadar pemantauan tapi juga analisa wajah orang yang terekam.

Menurut hemat Direktur Penjualan Maxima Global Solusindo Anthony Hermansjah pada Kamis (14/12/2018), pengamanan di tempat-tempat olahraga sebagaimana stadion menekankan pentingnya monitoring atau pemantauan pada tiga titik penting.

"Ada tiga titik yaitu area lapangan, area pengunjung atau penonton, dan lokasi keluar masuk penonton," katanya.

"Monitoring di tiga tempat itu memang paling penting mendapat dukungan dari cctv surveillance," imbuhnya.

Perkembangan teknologi terkini, terang Anthony, sudah menuju pada kemampuan di atas monitoring atau pemantauan.

Pada saat ini, cctv surveillance modern sudah dilengkapi dengan kemampuan merekam berikut menganalisa wajah.

Bisa dibayangkan, wajah pelaku kerusuhan suporter dengan kemajuan teknologi seperti itu bisa dengan mudah terdeteksi dan dianalisa. Dari situ, pihak pengamanan bisa dengan mudah menangkap pelaku.

Proses hukum pun bisa dijalankan dengan lebih cepat dan seksama.

"Sekarang kan teknologinya adalah cctv-surveillance dengan 'otak', bisa menganalisa," pungkas pria yang mengemban tugas memperluas penjualan cctv surveillance merek UNV tak hanya di Jabodetabek tapi juga di Surabaya dan berbagai daerah di Indonesia.

Jadi, ada yang masih berani bikin kerusuhan di stadion?


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PSSI Terbuka untuk Emil Audero Bela Timnas Indonesia, Tanpa Paksaan

PSSI Terbuka untuk Emil Audero Bela Timnas Indonesia, Tanpa Paksaan

Internasional
Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Internasional
IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

Sports
Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Liga Inggris
Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Liga Italia
Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Liga Italia
MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

Liga Inggris
Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Internasional
Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Liga Lain
Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Sports
Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

Liga Indonesia
Kata Pelatih Yordania Soal Timnas U23 Indonesia

Kata Pelatih Yordania Soal Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
LPDUK Kemenpora Ungkap Alasan Boyong Red Sparks ke Indonesia

LPDUK Kemenpora Ungkap Alasan Boyong Red Sparks ke Indonesia

Sports
Red Sparks Vs Indonesia All Star, Asa Lahirkan Penerus Megawati

Red Sparks Vs Indonesia All Star, Asa Lahirkan Penerus Megawati

Sports
Alasan Persik Layangkan Laporan ke Satgas Antimafia Bola

Alasan Persik Layangkan Laporan ke Satgas Antimafia Bola

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com