Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tontowi: Soal SKD CPNS Lebih Sulit daripada Lawan Ganda Campuran China

Kompas.com - 28/11/2018, 16:20 WIB
Alsadad Rudi,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad, menilai tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) lebih sulit daripada melawan pebulu tangkis China.

Hal itu disampaikannya saat mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dengan menggunakan computer assisted test (CAT) di Kantor Pusat Badan Kepegawaian Negara, Jakarta, Rabu (28/11/2018).

Tontowi menjadi satu dari 75 atlet berprestasi yang mengikuti tes tersebut.

Owi, sapaan Tontowi, merasa senang atas apresiasi pemerintah kepada atlet Indonesia melalui formasi khusus CPNS 2018.

Namun, ia mengaku sempat merasa tegang saat akan mengikuti SKD karena kesehariannya dihabiskan untuk berlatih bulu tangkis.

"Saya bisa mengoperasikan aplikasi CAT. Namun, jujur lebih sulit soal SKD daripada melawan ganda campuran asal China," kata Owi dikutip dari laman resmi BKN.

Baca juga: Ketika Marcus/Kevin, Jonatan, dan Anthony Ginting Ikuti Tes CPNS...

Para atlet berprestasi Indonesia mengikuti tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang diadakan Badan Kepegawaian Negara (BKN), di Jakarta, Rabu (28/11/2018).Twitter/@imam_nahrawi Para atlet berprestasi Indonesia mengikuti tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang diadakan Badan Kepegawaian Negara (BKN), di Jakarta, Rabu (28/11/2018).

Tes SKD yang diikuti para atlet berprestasi merupakan syarat untuk pengangkatan sebagai PNS (kini dikenal dengan istilah Aparatur Sipil Negara) bagi atlet berprestasi.

Pengangkatan sebagai ASN merupakan salah satu hadiah dari pemerintah atas prestasi yang mereka torehkan untuk Indonesia, selain bonus uang dan rumah. 

SKD yang diadakan kali ini merupakan gelombang kedua. Gelombang pertama telah dilaksanakan di Cibubur pada 31 Oktober 2018 lalu.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto menjelaskan, ke-75 atlet yang mengikuti tes hari ini masih fokus mengikuti kejuaraan Internasional pada saat SKD gelombang pertama sehingga mereka diberikan kesempatan melalui gelombang kedua ini.

Baca juga: 197 Atlet Berprestasi Ikuti SKD CPNS 2018

Menurut Gatot, formasi khusus Olahragawan Berprestasi Internasional merupakan bentuk apresiasi pemerintah kepada atlet yang telah mengharumkan nama bangsa. Cara ini dinilai dapat menjadi motivasi kepada atlet junior serta generasi penerus Bangsa.

"Atlet lain dan anak muda Indonesia jika menjadi atlet agar tidak tanggung-tanggung untuk menorehkan prestasi internasional karena pemerintah memberikan apresiasi untuk masa depan," katanya.

Olahragawan berprestasi internasional merupakan salah satu formasi khusus yang memiliki tempat spesial, tetapi tetap harus mengikuti tahapan seleksi CPNS 2018 sesuai
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No 36 Tahun 2018.

Baca juga: 298 Atlet Berprestasi Pelamar CPNS Hampir Dipastikan Lolos Seleksi

Selain SKD, para atlet berprestasi tersebut juga mengikuti tahapan lain pada seleksi CPNS 2018, yaitu Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) dengan wawancara dan juga
pemberkasan.

Hal tersebut dilaksanakan karena jadwal kejuaraan internasional para atlet yang padat sehingga akan lebih sulit jika dilakukan dalam waktu yang berbeda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Liga Indonesia
Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Liga Indonesia
AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

Liga Italia
Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Liga Indonesia
Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Bundesliga
5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

Bundesliga
Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Liga Indonesia
Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bundesliga
Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Liga Spanyol
Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Motogp
Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Liga Indonesia
Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Prediksi Ranking FIFA: Indonesia Salip Malaysia, Naik Peringkat Ke-135

Prediksi Ranking FIFA: Indonesia Salip Malaysia, Naik Peringkat Ke-135

Timnas Indonesia
Jadwal Spain Masters 2024, Indonesia Pastikan Wakil di Perempat Final

Jadwal Spain Masters 2024, Indonesia Pastikan Wakil di Perempat Final

Badminton
Kalahkan Arema FC, Bajul Ijo Langsung Penuhi Janji Jalan Kaki 1,5 Km

Kalahkan Arema FC, Bajul Ijo Langsung Penuhi Janji Jalan Kaki 1,5 Km

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com