DENPASAR, Kompas.com - Dian Fitriani/Nadiya Melati (Pertamina Fastron Jakarta) kembali berjaya di Pulau Dewata setelah berhasil meraih kemenangan dari pasangan Pia Zebadiah Bernadet/Tiara Rosalia Nuraidah (Jaya Raya Jakarta/Mutiara Cardinal Bandung) dengan skor 21-14, 14-21, 21-12 pada laga final nomor ganda dewasa putri Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas) Li Ning Open 2018.
"Di gim pertama menurut saya menangnya juga dari pengaruh kontrol bolanya yang susah karena kita menang angin, jadi mereka banyak out dan ragu-ragu. Untuk bola depannya mereka lebih matang dari kita, jadi kendalanya waktu kita gim pertama dan mereka gim kedua itu sama yaitu angin, jadi menang angin dan kontrolnya jadi susah,” Tutur Nadiya.
Usia memang bukan menjadi penghalang seseorang untuk bisa meraih kesuksesan,, dan hal itu bisa dibuktikan oleh Nadiya Melati. Perempuan 32 tahun tersebut masih bisa meraih gelar juara. Bahkan untuk tahun ini Nadiya sudah berhasil mengoleksi 5 gelar Djarum Sirnas bersama Dian Fitriani.
“Kalau udah berumur ga gampang ya jadi juara, umur udah 32 jadi kondisi itu sudah balik kalau udah cape, tapi bagaimana caranya saya bisa terus konsisten gitu walaupun saya pagi latihan, sorenya harus melatih, tiap hari kayak gitu terus dengan segala keterbatasan kita tidak ada pelatih tapi kita bersyukur masih bisa ngerasain juara,” ujar Dian.
Ini merupakan gelar kelima mereka setelah sebelumnya berhasil meraih gelar di Djarum Sirnas Premier Jawa Tengah Open, Djarum Sirnas Sulawesi Selatan Open, Djarum Sirnas Jakarta Open, Djarum Sirnas Kalimantan Timur Open dan Djarum Sirnas Bali Open.
Menang tidak mudah udah bisa mengatur waktu dan berkomunikasi di luar lapangan, karena akan berpengaruh jika komunikasi diluar lapangan buruk, maka di dalam lapanganpun akan seperti itu, terlebih untuk pemain ganda. Selain itu, soal kenyamanan menjadi faktor lain yang bisa berpengaruh untuk hasilnya.
“Kita sebetulnya bagaimana mood, kalau tidak mood latihan kita tidak akan latihan, bahkan kita pernah sampai satu minggu tidak latihan karena tidak mood. Kalau di lapangan itu Dian yang bawel, tapi kalau latihan saya yang bawel. Ya itu cuman buat komunikasi kita tetap jalan,” pungkasnya.
Pasangan tersebut sudah pernah merasakan juara di Pulau Dewata ini ketika Djarum Sirnas Bali Open 2014. Saat itu mereka berhasil kandaskan Devi Tika Permatasari/Keshya Nurvita Hanadia (SGS PLN Bandung) dengan straight game langsung, 21-17, 21-15
“Sudah lama tidak main di sini. Kita terakhir main di sini tuh tahun 2014, ya kita senang bisa jadi juara lagi di sini,” Kata Dian.
Sementara itu, mereka akan rehat sejenak sebelum mempersiapkan mengikuti seri terakhir Djarum Sirnas yang akan digelar di Surabaya Jawa Timur pekan depan. “Sekarang kita mau liburan dulu sejenak sebelum nanti main lagi di Surabaya. Ya, mumpung lagi di Bali juga kan,” jelas Nadiya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.