Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Ada Wonder Woman Dalam Keberhasilan Asian Games

Kompas.com - 27/10/2018, 19:50 WIB
Tjahjo Sasongko

Penulis


 
JAKARTA, Kompas.com - Bagi Ratna Irsana, pengalaman kerja selalu menjadi tolok ukur sekaligus pendorong untuk mencapai hasil kerja yang lebih baik dalam perjalanan karirnya.

Salah satu puncak dalam karirnya adalah keterlibatannya dalam panitia penyelanggara Asian Games 2018 (Inasgoc), saat ia bertugas sebagai wakil koordinator Media and Public Relations. Di bawah tangan dinginnya,  ajang yang berlangsung 18 Agustus hingga 2 September lalu  meninggalkan kesan baik, bahkan spektakuler. Terutama saat orang berbicara soal upacara pembukaan di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan serta prestasi atlet Indonesia.

Salah satu yang juga dipuji media asing terkait Asian Games 2018, yakni mengenai layanan media, baik itu terhadap peliput media cetak, online, dan televisi. Asosiasi  Jurnalis Olahraga Internasional (AIPS) yang berdiri sejak 1924 dan merupakan organisasi media olahraga tertua, dalam evaluasi terhadap layanan media di Asian Games 2018 menyatakan bahwa keberadan Media Press Center di Asian Games 2018 bisa menjadi model layanan media di masa depan untuk  ajang multi event olahraga dunia.

“Desain MPC Asian Games 2018 yang double decker mengesankan tak hanya compact, tapi juga  padat, karena beberapa ruang kerja kantor berita asing berseberangan dengan ruang press conference yang menariknya, berbentuk amphitheater.  Jika dilihat sekilas, dengan kursi dan tempat kerja yang terbatas, wartawan tak punya banyak ruang untuk bekerja. Namun, semua tantangan itu bisa diatasi dengan makanan panas yang tanpa henti, senyuman para volunteer, dan sikap professional para pengelola media center,” review yang ditulis AIPS Media.

Ratna IrsanaINASGOC Ratna Irsana

Mengenai pujian yang dialamatkan buat panitia INASGOC, terutama pada bidang Media & Public Relations yang dibawahinya, Ratna menyebut  semuanya karena persiapan yang  panjang menjelang Asian Games. "Sejak awal kami sudah mendapatkan daftar jurnalis yang akan bertugas di Asian Games. Lengkap dengan kebutuhan mereka.  Semuanya kami usahakan untuk dipenuhi, bila perlu kami menghubungi pihak luar yang dapat memenuhinya."

Ia mencontohkan tentang kebutuhan  transportasi para jurnalis asing dari hotel tempat mereka menginap menuju venues baik pertandingan mau pun  menuju media center yang berada di kompleks Gelora Bung karno. "Bila transportasi yang disediakan INASGOC tdiak dapat menjangkau hotel yang mereka pilih, kami memilih untuk meminta hotel yang bersangkutan untuk menyediakannya.  Dengan okupansi karena kedatangan tamu selama dua pekan, semua hotel tidak berkeberatan menyediakan."

Layanan media yang diberikan selama Asian Games 2018 memang menjadi salah satu indikator  sukses keseluruhan pesta olahraga Asia ini melalui publikasi. Dengan kehadiran 864 kantor berita atau media dari 44 negara Asia dan 12 negara di luar Asia, berita tentang Asian Games 2018 dinikmati oleh 4,5 miliar pembaca. Mereka menyerap informasi dari sekitar 16 ribu artikel yang muncul selama Asian Games 2018 berlangsung. Di dalam negeri sendiri, berita tentang Asian Games terdapat di 10.583 media online, 400 majalah, 620 televisi, dan 3.673 surat kabar.

"Dari sekian banyak jurnalis yang meliput Asian Games, tentunya datang dengan  latar belakang dan kebiasaan yang berbeda. Sebagai bahkan datang dengan stereotype tentang Indonesia sebagai negara yang belum berpengalaman.  Mereka datang dengan tuntutan yang terkadang tidak masuk akal, seperti jurnalis dari Amerika yang meminta mobil khusus buat dia," kata Ratna lagi, lulusan FH Universitas Indonesia ini.

Bahkan dari jurnalis lokal pun, hadir bukan tanpa tuntutan. "Kalau jurnalis lokal meminta fasilitas  soal kemudahan dan kemurahan parkir buat  transportasi mereka. Saya katakan fasilitas yang ada seperti ini, termasuk tentunya pembatasan yang diberlakukan buat semua phak," katanya lagi.

Ratna bersyukur ia mendapatkan tim yang solid dan tahu deskripsi kerja selama berlangsungnya Asian Games 2018 ini. "Terutama adalah kerja volunteer sebagai ujung tombak yang berhubungan langsung dengan jurnalis atau pun atlet asing. Mereka yang berinisiatif  melakukan alternatif bila ada masalah pada transportasi. Misalnya dengan menggunakan transportasi on-line," tambahnya.

Pesta kembang api menyemarakkan Upacara Pembukaan Asian Games ke-18 di Stadion Utama GBK, Senayan, Jakarta, Sabtu (18/8/2018).INASGOC/M Agung Rajasa Pesta kembang api menyemarakkan Upacara Pembukaan Asian Games ke-18 di Stadion Utama GBK, Senayan, Jakarta, Sabtu (18/8/2018).

Ratna menyatakan, keberhasilan mengelola media selama Asian Games 2018 tak lepas dari kerjasama tim, baik yang ada di Departemen Media & Public Relations, juga dengan departemen lain di INASGOC. Ia bahkan menyebut adanya bantuan mendadak dari volunteer yang berasal dari negara-negara peserta Asian Games.  Para volunteer dari  negara-negara pecahan Uni Soviet, India, Jepang dan Korea datang ke Indonesia dengan biaya sendiri dan membantu sebagai penerjemah. "Mereka datang setiapkali para atlet negara mereka  meraih medali dan melakukan konferensi pers dan bertindak sebagai penerjemah."

Karena itulah Ratna selalu menekankan perlunya kerjasama kepada anggota timnya mau pun para volunteer. "Saya katakan, satu pekerjaan besar tak akan bisa diselesaikan oleh Superman atau pun Wonder Woman. Perlu kerjasama antarsemua lini Inasgoc dan ini yang menjadi kunci semua kemudahan selama Asian Games lalu."

Dengan pengalamannya, Ratna yang kini membantu Erick Thohir di Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin merasa optimistis Indonesia mampu menjadi tuan rumah ajang olahraga internasional apa pun, termasuk Olimpiade. "Satu yang paling disukai jurnalis asing adalah hospitality dan keramahan kita menymabut mereka. Sementara dalam tradisi danm ada istiadat semua daerah di Indonesia, keramahan itu adalah  unsur paling utama saat kita menyambut tamu. Jadi sudah inheren," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Liga Indonesia
Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Liga Inggris
Respons Pemain Persib Usai Ikuti 'Kelas' VAR Liga 1

Respons Pemain Persib Usai Ikuti "Kelas" VAR Liga 1

Liga Indonesia
Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Liga Indonesia
Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Liga Italia
Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Timnas Indonesia
Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

Timnas Indonesia
Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut 'Rematch'

Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut "Rematch"

Liga Spanyol
STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Sports
Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com