MAGELANG, Kompas.com - Pelatih kepala PB Djarum Kudus, Fung Permadi menyebut turnamen seperti Blibli Superliga Junior baik untuk menjadi tolok ukur kemajuan pembinaan perkumpulan bulu tangkis.
Hal ini diungkap oleh Fung setelah PB Djarum mampu menjadi juara di sektor U-17 puteri pada Blibli Superliga Junior 2018 di GOR Djarum, Magelang, Sabtu (20/10/2018). Di final PB Djarum mengalahkan PB Jaya Raya Jakarta 3-1.
Fung mengakui bahwa dalam setahun setelah turnamen tahun lalu, memang ada perubahan peta kekuatan. "Saya melihat setiap perkumpulan mencapai kemajuan. Ini hal biasa. Tetapi yang penting kan siapa yang maju lebih cepat dalam pembinaan pemain?" kata Fung lagi.
Fung menyebut ia lebih senang memperhatikan kemajuan para pemain muda asuhannya. "Saya selalu menekankan perkembangan pemain itu tergantung pada mind, body and soul. Bagaimana si pemain maju dalam hal fisik dan teknik, tetapi juga kita harus melihat pada perkembangan kematangan pribadinya serta visi dia memilih menjadi pemain bulu tangkis," katanya.
Ia memberi contoh kepada pemain andalan U-17 puteri PB Djarum, Aisah Galuh Maheswari. Meski menjadi pemain andalan penyumbang poin, Fung menyebut Galuh masih labil terutama dalam menyikapi motivasinya berlatih sebagai pemain bulu tangkis. "Bisa saja beberapa hari latihannya bagus sekali, tetapi tiba-tiba dia kehilangan motivasi dan latihannya jadi terganggu."
Bagi Fung, syarat menjadi pemain tingkat dunia tidak melulu karena skil dan teknik di lapangan, tetapi terutama juga kepada kematangan pribadi pemain. "Bisa saja seorang pemain sering ditempa dalam pertandingan, tetapi bila pada tingkat mind-nya belum matang, maka semua tempaan itu jadi tidak ada artinya. Dia harus mencerna dan kemudian memanfaatkannya untuk perbaikan diri."
Menurut Fung, pada tingkat remaja pemberian tanggungjawab kepada pemain harus dilakukan perlahan-lahan. Ia menunjuk kepada bagimana pematangan sikap pemain terhadap posisinya dalam sebuah turnamen beregu. "Kita tidak mungkin meminta satu pemain untuk selalu menang untuk kepentingan regunya. Yang bisa kita lakukan adalah meminta ia tampil maksimal dan tidak melakukan kesalahan. Kami katakan, soal menang atau kalah itu urusan pelatih dan pengurus," lanjutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.