Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Gabriella Putri Witdarmono
Master Sport Management, Columbia University, New York

Master Sport Management Columbia University, New York; kini bekerja di klub sepak bola.

Olahraga: Panggung Kehidupan dan Isu Dunia

Kompas.com - 11/10/2018, 15:56 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini


Pelajaran untuk olahraga Indonesia

Walaupun tidak seratus persen sama, kejadian ini tentu mengingatkan kita pada kondisi sepak bola di Indonesia, di mana fanatisme pendukung lagi-lagi telah mencoreng citra sepak bola dan olahraga Indonesia pada umumnya.

Setelah insiden, yang mengakibatkan tewasnya seorang pendukung Persija pada pertandingan Persib melawan Persija bulan lalu, nyanyian rasisme kembali terdengar pada pertandingan derby Arema melawan Persebaya, Sabtu (6/10/2018) pekan lalu. Pada akhir pertandingan, pendukung pun kembali memasuki lapangan dan menganggu keamanan para pemain.

Dari perbandingan antara insiden Conor McGregor vs Khabib Nurmagomedov, dengan berbagai kejadian memalukan dalam persepakbolaan Indonesia, tampaknya ada beberapa hal yang bisa dipelajari dari UFC untuk menghadapi krisis seperti itu dengan lebih baik.

Keputusan terbesar pertama yang diambil oleh Dana White, Presiden UFC, adalah tidak memberikan sabuk juara kepada Nurmagomedov.

Pada saat itu, White hanya memikirkan keamanan penonton, di mana jika sabuk tersebut diberikan kepada petarung Rusia yang menang itu, akan banyak penonton yang marah dan mungkin melempar botol ke arena pertandingan, karena Nurmagomedov tidak merepresentasikan seorang champion.

Nilai-nilai mendasar dan masalah esensial inilah yang menjadi driver bagi Dana White dalam pengambilan keputusan tersebut.

Peran para atlet saat dalam menanggapi insiden antara dua petarung beda negara itu, juga menunjukkan kualitas dan profesionalisme mereka. McGregor yang dianggap menjadi victim pada insiden tersebut, terlihat lebih fokus untuk memperbaiki dan kembali bertanding setelah kekalahannya.

Hal ini terlihat dari unggahan di akun media sosialnya. Pada kenyataannya, McGregor tidak menggugat kedua teman Nurmagomedov yang telah ditangkap.

Petarung Irlandia itu sadar, melalui provokasinya dia juga telah menjadi pemicu dari insiden tersebut. Pada saat yang bersamaan, beberapa atlet elite lainnya seperti Daniel Cormier (39), juara bertahan kelas berat dan light-heavyweight UFC, langsung memasuki arena untuk mengendalikan suasana.

Tampak sekali, ketika terjadi chaos, ada kesatuan kuat dari para stakeholders UFC untuk menenangkan suasana dan mencari solusi. Nurmagomedov pun memulai jumpa persnya dengan meminta maaf.

Baca juga: Buntut Kericuhan di UFC 229, McGregor Diskors Satu Bulan

Banyak yang berkomentar, sudah lebih dari 18 tahun, olahraga tarung ini berjuang untuk bisa diterima masyarakat. Maka insiden seperti ini memang bisa merusak citra dan penghargaan masyarakat terhadap olahraga keras ini, katanya.

Adanya kerjasama antara UFC sebagai promotor, Nevada Athletic Commisions sebagai regulator atlet, serta polisi metropolitan Las Vegas sebagai penanggung jawab keamanan publik, mampu memperkecil dampak negatif dari insiden Conor McGregor vs Khabib Nurmagomedov tersebut.

Satuan keamanan yang ada di arena pertandingan, berhasil meredam chaos yang berkepanjangan.

Lalu, UFC juga menyerahkan seluruh persoalan kepada Nevada Athletic Commisions untuk memberikan hukuman kepada Nurmagomedov dan pihak-pihak lain yang terkait. Baru setelah itu, sebagai Presiden UFC, Dana White akan memberikan sanksi kepada promotor.

Di sini, terlihat adanya penerapan sebuah sistem, aturan, dan kode etik, yang sangat bermanfaat guna menghadapi dan menyelesaikan krisis seperti ini. Setiap bidang atau setiap bagian memfokuskan diri kepada tanggungjawab dan ranahnya masing-masing.


Kembali ke nilai dasar olahraga 

Pada berbagai insiden kerusuhan pada event olahraga Indonesia, ternyata banyak kalangan masyarakat dan kelompok, yang secara emosional tidak terlibat, justru tidak mampu dan tidak bisa memilih sikap yang lebih bijak guna mengurangi provokasi yang memperkeruh suasana.

Di sinilah, nilai-nilai dan regulasi yang dijunjung oleh olahraga, harus menjadi basis dalam mengambil sebuah keputusan. Daripada mencari siapa yang salah, stakeholder olahraga bisa memfokuskan diri pada akar permasalahannya, mencari solusi yang kemudian dilanjutkan dengan sebuah action plan yang konkret.

Dalam hal ini, konsistensi juga menjadi kunci dari revolusi olahraga tersebut, baik dalam menjalankan program development dan edukasi, sampai ke masalah menjatuhkan dan menjalankan sanksi dan hukuman.

Olahraga bisa menjadi sebuat alat yang sangat powerful untuk sesuatu yang positif maupun yang negatif. Melalui olahraga, berbagai macam isu mendasar dunia, seperti rasisme, bullying, nasionalisme, dan berbagai isu kemanusiaan lainnya, bisa sangat terekspose dan terlihat dengan jelas.

Membunuh karena fanatisme memang sebuah tindakan kriminal, namun betapa sering kita mendapati orang-orang, yang di dalam situasi krisis itu justru mengabadikan momen tersebut, dan bukan mencari bantuan.

Dua pekan lalu, pada pertandingan golf Ryder Cup, seorang penonton terkena bola pemain sampai buta. Saat itu, tidak sedikit penonton yang lebih sibuk merekam kejadian tersebut.

Isu-isu dalam olahraga juga merupakan isu-isu dunia, yang seharusnya sudah menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini, organisasi-organisasi olahraga memiliki peran yang lebih besar dalam memberikan influence dan edukasi terhadap seluruh stakeholders, baik itu para fans, para sponsor, maupun para atlet atau pemain itu sendiri.

Konsistensi terhadap nilai-nilai serta tujuan mulia dari olahraga, hendaknya menjadi kunci utama dalam mengambil keputusan dalam semua event olahraga, terutama pada saat terjadi krisis, semacam insiden Conor McGregor vs Khabib Nurmagomedov, korban jiwa pada pertandingan Persib vs Persija, atau nyanyian rasisme saat derby Arema vs Persebaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Debutan Muda Persib 'Jail' dan Diperingatkan Radja Nainggolan...

Saat Debutan Muda Persib "Jail" dan Diperingatkan Radja Nainggolan...

Liga Indonesia
Menpora Setuju PSSI Tentukan Nasib Shin Tae-yong Usai Piala Asia U23 2024

Menpora Setuju PSSI Tentukan Nasib Shin Tae-yong Usai Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Man City Vs Arsenal, Laga Krusial The Gunners demi Trofi Premier League

Man City Vs Arsenal, Laga Krusial The Gunners demi Trofi Premier League

Liga Inggris
Jadwal Spain Masters 2024, 6 Wakil Indonesia Berburu Tiket Semifinal

Jadwal Spain Masters 2024, 6 Wakil Indonesia Berburu Tiket Semifinal

Badminton
Zohri dan Odekta Lolos Olimpiade Paris 2024, Indonesia Sudah Punya 9 Wakil

Zohri dan Odekta Lolos Olimpiade Paris 2024, Indonesia Sudah Punya 9 Wakil

Sports
Jadwal Liga 1 Akhir Pekan: PSM Vs Borneo, Bali United Vs Persija

Jadwal Liga 1 Akhir Pekan: PSM Vs Borneo, Bali United Vs Persija

Liga Indonesia
Raih Gelar Liga Champions hingga Piala Dunia, Messi Tak Punya Mimpi Lagi di Sepak Bola

Raih Gelar Liga Champions hingga Piala Dunia, Messi Tak Punya Mimpi Lagi di Sepak Bola

Internasional
Hasil Spain Masters 2024: Rehan/Lisa Menangi Duel Merah Putih, 6 Wakil Indonesia ke QF

Hasil Spain Masters 2024: Rehan/Lisa Menangi Duel Merah Putih, 6 Wakil Indonesia ke QF

Badminton
Bali United Vs Persija, Ada Permintaan untuk Suporter Bali United

Bali United Vs Persija, Ada Permintaan untuk Suporter Bali United

Liga Indonesia
Sandro Tonali Didakwa 50 Kali Melanggar Aturan Judi FA dalam 3 Bulan

Sandro Tonali Didakwa 50 Kali Melanggar Aturan Judi FA dalam 3 Bulan

Liga Inggris
Shin Tae-yong Ungkap Timnas Indonesia Akan Tambah Amunisi Baru

Shin Tae-yong Ungkap Timnas Indonesia Akan Tambah Amunisi Baru

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Yakin Level Timnas Indonesia Akan Terus Berkembang

Shin Tae-yong Yakin Level Timnas Indonesia Akan Terus Berkembang

Timnas Indonesia
Hasil Persib Bandung Vs Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Frustrasi

Hasil Persib Bandung Vs Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Frustrasi

Liga Indonesia
Usai Dipecat, Phillipe Troussier Ungkap Akan Rindukan Vietnam

Usai Dipecat, Phillipe Troussier Ungkap Akan Rindukan Vietnam

Internasional
Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com