Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abdul Halim Dalimunte Buktikan Keterbatasan Tak Membatasi Prestasi

Kompas.com - 01/10/2018, 15:29 WIB
Hanief Syafi Al Umam,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Keterbatasan penglihatan tidak menyurutkan asa sprinter Indonesia, Abdul Halim Dalimunte, untuk menjalani kehidupannya.
 
Paralympian yang akrab disapa Halim ini menderita pelemahan retina sejak kecil. Hingga akhirnya, dia benar-benar kehilangan penglihatannya saat duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).
 
Halim mengaku sempat menjalani berbagai terapi untuk memulihkan penglihatannya, tapi tidak berhasil.
 
"Awal mengalami buta total, saya merasa sendiri. Saat teman-teman sebaya bermain di luar rumah, saya hanya mengikuti terapi mata hingga akhirnya saya keluar dari sekolah umum," kata Abdul Halim Dalimunte saat berbincang dengan Kompas.com.
 
"Namun ternyata terapi yang saya jalani tidak ada hasilnya, hingga akhirnya saya mengalami hal ini," ujarnya menambahkan.
 
Setelah sempat terpuruk dan merasa sendirian, Halim mampu bangkit dan kembali menjalani hari-harinya seperti biasa. Dia termotivasi penyandang tuna netra lain yang mampu berprestasi di tengah keterbatasan mereka.
 
 
Halim kemudian melanjutkan sekolah di PSBN Wiyataguna Bandung. Di sana, dia kemudian berlatih olahraga dan mulai mengikuti berbagai perlombaan tingkat sekolah hingga akhirnya digandeng National Paralympic Committee (NPC) Indonesia
 
"Saya teringat ada orang buta total yang bisa main catur, bisa menang. Saya jadi termotivasi untuk bisa bangkit, dan akhirnya saya melanjutkan sekolah di PSBN Wiyataguna di Bandung," ujarnya.
 
"Dulu waktu sekolah di Bandung, saya hanya ikut-ikutan. Hingga akhirnya, saya mendapat panggilan dari BPOC (sekarang NPC) untuk mengikuti seleksi dan akhirnya saya lolos," katanya menjelaskan.
 
Pada 2010, Halim mengikuti seleksi dan langsung lolos untuk berlaga di Peparda Bandung.
 
"Saat itu saya berhasil meraih dua emas. Sejak saat itu saya direkrut dan mengikuti pelatnas pada 2011 hingga sekarang," ujarnya.
 
Kini, Halim menjadi salah satu atlet paralimpik andalan Indonesia. Dia berhasil meraih medali perunggu di Asian Para Games 2014 di Incheon, Korea Selatan. Kali terakhir, dia menyabet medali emas di Asean Para Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia.
 
Meski tidak ditargetkan menggondol medali emas di Asian Para Games 2018, Halim tetap akan berjuang keras mempersembahkan hasil terbaik untuk Indonesia.
 
"Kalau saya tidak ditarget emas, cuma perak. Tapi saya harap bisa memperoleh medali emas," kata dia.
 
 
Halim mengaku pelari-pelari asal China bakal menjadi lawan terberat di Asian Para Games yang mulai digelar di Jakarta 6 Oktober nanti. Saat menjalani try out di Beijing, China, catatan waktu Halim kalah 10 detik dari sprinter tuan rumah.
 
"Sebenarnya lawan terberat menurut saya adalah diri sendiri. Sebab, membina mental itu tidak mudah," katanya sambil berkelakar.
 
Halim telah menjalani pemusatan latihan di Solo selama 10 bulan sebelum bertolak ke Jakarta, Minggu (30/9/2018). Dia mengaku tidak mengalami kendala berarti selama persiapan. Satu-satunya kendala baginya adalah rasa rindu kepada anak dan istri yang tinggal di Bandung. 
 
"Paling saat anak saya lagi sakit, kadang kepikiran sedikit tapi ya saya percaya sama keluarga di rumah pasti anak saya sembuh," ucapnya menambahkan.
 
 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Juventus Catat Rekor Buruk, Allegri Salahkan Gaya Tiki-taka

Juventus Catat Rekor Buruk, Allegri Salahkan Gaya Tiki-taka

Liga Italia
Man City Vs Chelsea, Pesan Pochettino untuk Cole Palmer

Man City Vs Chelsea, Pesan Pochettino untuk Cole Palmer

Liga Indonesia
Respons Bhayangkara FC soal Dugaan Match Fixing dan Penyelidikan Satgas Antimafia Bola

Respons Bhayangkara FC soal Dugaan Match Fixing dan Penyelidikan Satgas Antimafia Bola

Liga Indonesia
Prediksi Persib Bandung Vs Persebaya, David da Silva Bisa Menggila, Rotasi…

Prediksi Persib Bandung Vs Persebaya, David da Silva Bisa Menggila, Rotasi…

Liga Indonesia
Prediksi Skor Manchester City Vs Chelsea Semi Final FA Cup

Prediksi Skor Manchester City Vs Chelsea Semi Final FA Cup

Liga Inggris
Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Yordania di Piala Asia U23

Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Yordania di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
PSSI Terbuka untuk Emil Audero Bela Timnas Indonesia, Tanpa Paksaan

PSSI Terbuka untuk Emil Audero Bela Timnas Indonesia, Tanpa Paksaan

Internasional
Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Internasional
IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

Sports
Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Liga Inggris
Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Liga Italia
Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Liga Italia
MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

Liga Inggris
Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Internasional
Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Liga Lain
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com