Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Tak Mau Kehilangan Atlet

Kompas.com - 21/09/2018, 17:26 WIB
Tjahjo Sasongko

Penulis

JAKARTA, Kompas.com - Pemprov DKI Jakarta tidak mau kehilangan atlet-atlet potensial yang karena alasan kesejahteraan tak diperhatikan memilih pindah dan membela daerah lain.

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi mengutarakan hal ini saat ditemui di kantornya, Rabu (19/09/2018) lalu. menurut Pras, politisi asal PDI Perjuangan ini, ia mendengar atlet tenis nasional Christopher Rungkat diminati untuk membela daerah lainnya.

"Saya katakan kepada Kadispora DKI serta KONI DKI, jangan ada atlet DKI yang  pindah ke daerah lainnya karena alasan kesejahteraan atau iming-iming uang.  Uang kita cukup kok untuk dana pembinaan," kata Prasetyo.

Ia mengaku pasca PON 2016 di Bandung, atlet DKI sempat mengalami kegamangan karena  tidak mendapatkan uang pembinaan yang biasanya diberikan bulanan. "Kita memang sempat mengalami masalah ini karena adanya dualisme kepemimpinan KONI DKI. Tetapi sekarang sudah tuntas. Jadi semua hak atlet seharusnya sudah didapat."

Bukan hanya berharap, Prasetyo menghubungi Kadispora DKI, Ratiyono  untuk menyampaikan kekhawatirannya soal eksodusnya atlet-atlet DKI. "Saya berharap para atlet tampil maksimal di semua ajang olahraga, bukan hanya di PON 2020 nanti. Untuk itu kan mereka perlu selalu siaga setiap waktu," ungkapnya.

Bantuan buat atlet DKI itu ia harapkan juga dalam hal jaminan terhadap masa depan mereka. "Kita berharap para atlet tidak mendapat hambatan dalam pekerjaan atau pun sekolah mereka. Itu kan mereka perlukan agar bisa konsentrasi kepada peningkatan prestasi mereka," ungkap Prasetyo.

Pada PON 2016 lalu di Bandung, Jawa Barat, peringkat DKI merosot dibandingkan prestasi saat PON 2012 di Riau. Dari juara bertahan, DKI merosot ke peringkat 3 di bawah tuan rumah Jawa Barat dan Jawa Timur.  Pihak KONI DKI saat itu bertekad menebus kegagalan ini dengan mengembalikan gelar peringkat satu pada PON 2020 di Papua. Namun ambisi tersebut tidak diimbangi dengan perhatian pada kesejahteraan atlet yang mengakibatkan sejumlah atlet potensial kemudian hengkang untuk memperkuat daerah lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com