KOMPAS.com - Ajang lomba lari internasional, Maybank Bali Marathon (MBM) 2018, kembali digelar pada Minggu (9/9/2018).
Pada gelaran ketujuh ini, panitia menyajikan beragam kesenian khas Bali, seperti Tari Rejang Renteng dan Tari Kecak di tiga belas lokasi.
"Ini budaya Bali kami sajikan untuk menghibur para wisatawan yang ikut lomba lari," ujar Asti, salah satu penari yang berada di Desa Banjaran dikutip dari BolaSport.com.
Hadirnya para penari ini melambangkan konsep acara yang dirangkum dalam tagline, "Run for fun, Race for Place".
Melalui konsep ini, panitia ingin mengajak peserta untuk menikmati alam dan budaya Bali dengan cara yang berbeda.
Baca juga: Hasil Lengkap UEFA Nations League - Banjir 23 Gol dalam 7 Partai
Sejak tahun 2013, MBM menjadi lomba full maraton pertama di Indonesia yang memenuhi kualifikasi official race directory Boston Marathon.
Perpaduan olahraga dan panorama Bali memang menjadi daya tarik tersendiri peserta dari dalam dan luar negeri untuk berpartisipasi.
Made Miasa dan Made Belut adalah dua peserta yang jarang absen mengikuti MBM ini. Hebatnya, Made Miasa dan Made Belut mengikuti dari kategori kursi roda.
"Saya sudah lima kali ikut serta dan sangat senang karena ajang ini menjadi wadah untuk berkumpul dengan teman-teman," kata Made Miasa.
Made Miasa mengaku bahagia karena ajang internasional seperti MBM turut melibatkan komunitasnya (difabel).
Selama keikutsertaannya, keduanya turun di nomor yang bervariasi, yakni 5 km dan 10 km.
Baca juga: Jadwal Tanding 2 Wakil Indonesia pada Final Hyderabad Open 2018
"Saya belum pernah menang, tetapi saya sangat menikmati mengikuti ajang ini. Saya memang tak memiliki target juara, saya ingin berkumpul dengan teman-teman dan bisa bertemu banyak orang," kata Made Miasa.
"Saya senang karena komunitas kami dilibatkan," ujar Made Miasa menambahkan.
Akan tetapi, saran untuk penyelenggara juga diberikan oleh Made Miasa.
Dia berharap para pelari kursi roda diberikan jalur khusus karena agak sulit untuk melaju dengan cepat apabila digabung dengan pelari lain. (Herka Yanis Pangaribowo)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.