Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Siapa Kita? Indonesia!

Kompas.com - 03/09/2018, 10:00 WIB
Jalu Wisnu Wirajati,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo tak bisa hadir untuk menyaksikan acara Upacara Penutupan (Closing Ceremony) Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (2/9/2018), karena tengah meninjau langsung korban bencana di Lombok. 

Namun, Presiden Jokowi sempat memberikan sambutan melalui video. Dia mengucapkan terima kasih atas kerja keras semua pihak sehingga Asian Games 2018 berjalan lancar, plus kepada para atlet yang telah mengharumkan nama bangsa. 

"Saya meminta maaf tidak bisa menghadiri upacara penutupan Asian Games secara langsung karena saat ini saya sedang berada di Lombok," kata Presiden Jokowi dalam tenda pengungsian di Lombok, Minggu.

"Selamat dan terima kasih untuk kontingen di seluruh Asia yang ikut terlibat dalam ajang Asian Games kali ini," ujarnya.

Baca juga: Indonesia Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2032? Bukan Sekadar Mimpi

Pada akhir sambutan, Jokowi berteriak, "Siapa Kita?" dan langsung dijawab "Indonesia!" oleh para pengungsi yang duduk di sekitarnya. 

Jargon "Siapa Kita? Indonesia" itu awalnya dilontarkan Valentino "Jebreeet" Simanjuntak ketika membawakan siaran langsung pertandingan timnas Indonesia. 

Pada Asian Games 2018, jargon itu semakin lantang diteriakkan oleh suporter Indonesia dalam mendukung para atlet Tanah Air. 

Seperti dikutip dari harian Kompas,Minggu (2/9/2018), wajah-wajah semringah, senyuman merekah, tawa renyah, hingga pekikan meriah tumpah ruah dalam dua pekan ini. Lepas dari soal atlet jagoan menang atau kalah, energi gembira bergelora.

Suporter Timnas Indonesia menyaksikan laga pertandingan Grup A Asian Games ke-18 melawan Chinese Taipei di Stadion Patriot, Bekasi Minggu (12/8/2018). Timnas Indonesia menang dengan skor 4-0.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Suporter Timnas Indonesia menyaksikan laga pertandingan Grup A Asian Games ke-18 melawan Chinese Taipei di Stadion Patriot, Bekasi Minggu (12/8/2018). Timnas Indonesia menang dengan skor 4-0.

Hal itu dirasakan banyak orang ketika ternyata momen Asian Games 2018 melampaui soal pertandingan semata. Saat masyarakat kian jenuh oleh berbagai hal yang mudah memicu segregasi, Asian Games menjadi perekat.

Atmosfer di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, dan berbagai arena tanding lainnya, juga di Palembang, Sumatera Selatan, terasa seperti dunia tersendiri yang lama dirindukan. 

Baca juga: JEO - Stadion Bung Karno, Mahakarya yang Diakui Dunia

Tak harus paham teknis, strategi, dan sistem penilaian dari semua cabang olahraga yang dipertandingkan. Cukup datang, bersorak, dan bersukacita.

Rasakan energi positifnya, sportivitasnya, dan tentunya semangat yang menguar. Suasana ini jadi terapi bagi yang tengah suntuk.

Saat gelaran maraton putri akhir pekan lalu, penonton Indonesia pun tetap antusias meski tak ada wakil pelari maraton putri dari Indonesia. Antoni Nata, warga Jakarta Utara, misalnya, datang ke lintasan di Jalan Mangga Besar untuk menonton pelari asal Bahrain, Rose Chelimo.

Di Hall A JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, di arena angkat besi, setiap hari kursi tribune berkapasitas 1.000 penonton selalu penuh. Manajer pertandingan angkat besi, Alamsyah Wijaya, terpukau dengan membeludaknya jumlah penonton.

"Biasanya kalau kejuaraan yang menonton hanya atlet dan pelatih, sekarang masyarakat biasa juga menonton," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Arsenal Vs Chelsea, Arteta Salut dengan Pochettino

Arsenal Vs Chelsea, Arteta Salut dengan Pochettino

Liga Inggris
Persebaya Vs Bali United, Mental Kuat Bajul Ijo

Persebaya Vs Bali United, Mental Kuat Bajul Ijo

Liga Indonesia
Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Liga Italia
Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Liga Indonesia
Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Liga Inggris
Respons Pemain Persib Usai Ikuti 'Kelas' VAR Liga 1

Respons Pemain Persib Usai Ikuti "Kelas" VAR Liga 1

Liga Indonesia
Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Liga Indonesia
Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Liga Italia
Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Timnas Indonesia
Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

Timnas Indonesia
Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut 'Rematch'

Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut "Rematch"

Liga Spanyol
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com