KOMPAS.com - Bagi para pencinta bulu tangkis Indonesia, sosok Hariyanto mungkin sudah tak asing lagi. Pria 54 tahun itu dikenal sebagai suporter nyentrik setiap turnamen bulu tangkis di Istora Senayan, Jakarta.
Pak Yanto, sapaan akrabnya, kerap terlihat di tribune Istora. Ia biasanya menggunakan kostum bernuansa Merah-Putih, sambil meniup peluit, berjoget, dan mengibarkan bendera Indonesia.
Namun, pada laga semifinal beregu putra Asian Games 2018 antara Indonesia dan Jepang, yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (21/8/2018), Pak Yanto terlihat kebingungan.
Baca Juga: Sepak Bola Asian Games 2018 - Kolaborasi Apik Beto dan Lilipaly
Secara kebetulan, BolaSport.com bertemu dengan Pak Yanto saat kami berada di luar Istora Senayan.
Kepada BolaSport.com, Pak Yanto mengaku tak kebagian tiket untuk pertandingan semifinal beregu putra.
"Duh, saya sedih banget nih kalau sampai nggak bisa nonton putra," ujar Pak Yanto dengan nada suara serak.
"Saya tadi habis nonton semifinal putri. Sekarang mau nonton yang putra malah nggak dapat tiket. Mau cari calo juga nggak kelihatan dari tadi," tutur dia.
Pak Yanto sebenarnya belum mengecek ticket box yang ada di luar kawasan Gelora Bung Karno (GBK). Namun, dia khawatir tiket sudah habis dan tak bisa masuk lagi ke kawasan GBK.
Beruntung, pada pertengahan laga semifinal beregu putra antara Kento Momota (Jepang) dan Anthony Sinisuka Ginting, tiba-tiba Pak Yanto muncul di tribune.
Dia sudah lengkap dengan segala atributnya, seraya mengajak para penonton untuk memberikan dukungan penuh kepada pemain Indonesia.
Entah dengan cara apa Pak Yanto bisa masuk Istora. Hal terpenting, ia bisa menikmati laga bersama penonton lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.