Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Supriati Sutono, Peraih Emas Asian Games yang Tak Diunggulkan

Kompas.com - 14/08/2018, 23:04 WIB
Arin Nabila,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pelari jarak jauh, Supriati Sutono, menyumbang medali emas Asian Games 1998 di Bangkok. Ia menjadi yang tercepat pada nomor lari jarak jauh 5.000 m.

Atas prestasinya tersebut, Supriati menjadi atlet atletik putri pertama Indonesia yang meraih emas Asian Games. Padahal saat itu Supriati tidak diunggulkan.

Ia awalnya dikirimkan ke Asian Games hanya untuk menambah pengalaman dan memperbaiki catatan waktu.

"PB PASI ngotot mengirim saya untuk menambah pengalaman dan memperbaiki catatan waktu. Jadi dari awal memang tidak ditargetkan meraih medali," ujar mantan pelari nasional itu saat ditemui di kediamannya di kompleks Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat, Bandung, Kamis (19/7/2018).

Baca Juga: Asian Games 2018, Beto Harap Suporter Indonesia Kembali Penuhi Stadion

Meskipun tidak diunggulkan, Supriati tetap berlatih keras untuk tampil dalam Asian Games. Ia mengikuti latihan rutin, dua sesi per hari pada pagi dan sore selama satu tahun di Pangalengan, Kabupaten Bandung.

Setiap hari ia bangun pukul 05.00 pagi untuk memulai latihan dan berlari 25-30 kilometer per hari.

Saat hari perlombaan tiba, bukan medali yang menjadi fokus Supriati melainkan catatan waktu yang lebih baik. Meskipun ia memperoleh 3 medali emas (nomor 1.500 m, 5.000 m, dan 1.000 m) SEA Games 1997, ia tetap merasa catatan waktunya belum kompetitif dengan pelari top Asia dari China, Jepang, dan negara pecahan Uni Soviet.

Supriati yang saat itu turun di dua nomor, mengikuti perlombaan lari jarak jauh 10.000 m terlebih dahulu. Ia finis di urutan kelima.

Walaupun gagal membawa medali, catatan waktunya saat itu lebih dari hasilnya di SEA Games 1997, yakni 32 menit 52,45 detik.

Empat hari setelahnya, nomor lari 5.000 m dilombakan. Sekitar 110 meter sebelum mencapai garis finis, ia masih berada di belakang empat pelari barisan paling depan.

Saat sudah mencapai 80 meter sebelum garis finis, Supriyati langsung memacu kecepatannya dan melewati satu per satu lawan. Akhirnya, Supriati berhasil menjadi juara.

Sayang, wanita yang saat ini berusia 46 tahun tersebut langsung jatuh pingsan akibat kelelahan seusai menyentuh garis finis. Bahkan, ia harus diberi tabung oksigen dan dilarikan ke ruang medis.

"Saya tidak sadarkan diri selama satu jam dan baru tahu hasil lomba di ruang medis," ujar wanita kelahiran Cilacap, 24 Juni 1972.

Selain Asian Games, Supriati juga memperoleh emas Kejuaraan Atletik Asia tahun 2002 pada nomor lari 10.000 meter. Ia juga kembali mengantongi emas SEA Games 1999, 2001 dan 2003.

Atas jasanya dalam mengharumkan nama Indonesia di dunia lari internasional, Supriati masuk dalam jajaran legenda olahragawan Indonesia versi pemerintah tahun 2007.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Vs Guinea: Staf Thierry Henry Ada di Barisan Terdepan

Indonesia Vs Guinea: Staf Thierry Henry Ada di Barisan Terdepan

Timnas Indonesia
Bali United Nantikan Championship Series Liga 1 yang Adil bersama VAR

Bali United Nantikan Championship Series Liga 1 yang Adil bersama VAR

Liga Indonesia
Tim Thomas dan Uber Cup Indonesia Tiba di Tanah Air, Disambut Kalungan Bunga

Tim Thomas dan Uber Cup Indonesia Tiba di Tanah Air, Disambut Kalungan Bunga

Badminton
Paulo Henrique Lalui Musim Sulit, Tutup Liga 1 dengan Gol buat Persebaya

Paulo Henrique Lalui Musim Sulit, Tutup Liga 1 dengan Gol buat Persebaya

Liga Indonesia
Hasil Timnas U17 Putri Indonesia Vs Filipina: Claudia Scheunemann Cetak Gol, Garuda Pertiwi Tumbang

Hasil Timnas U17 Putri Indonesia Vs Filipina: Claudia Scheunemann Cetak Gol, Garuda Pertiwi Tumbang

Timnas Indonesia
Ketika STY Kalahkan Guinea 3-0 dan Singkirkan Argentina...

Ketika STY Kalahkan Guinea 3-0 dan Singkirkan Argentina...

Timnas Indonesia
VAR di Championship Series, Aspek Fisik Jadi Sorotan Persib

VAR di Championship Series, Aspek Fisik Jadi Sorotan Persib

Liga Indonesia
Ubah Cara Pikir Persib Lawan Bali United, Upaya Akhiri Tren Negatif

Ubah Cara Pikir Persib Lawan Bali United, Upaya Akhiri Tren Negatif

Liga Indonesia
Jadwal Indonesia di Piala Asia U17 Putri 2024, Lawan Filipina Malam Ini

Jadwal Indonesia di Piala Asia U17 Putri 2024, Lawan Filipina Malam Ini

Timnas Indonesia
Piala Asia U17 Putri, Garuda Pertiwi Bertekad Terbang Tinggi

Piala Asia U17 Putri, Garuda Pertiwi Bertekad Terbang Tinggi

Timnas Indonesia
Championship Series Bali United Vs Persib, Laga Tak Mudah Kedua Tim

Championship Series Bali United Vs Persib, Laga Tak Mudah Kedua Tim

Liga Indonesia
4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

Liga Indonesia
Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

Liga Italia
Jadwal Semifinal Liga Champions: PSG Vs Dortmund, Bayern Vs Real Madrid

Jadwal Semifinal Liga Champions: PSG Vs Dortmund, Bayern Vs Real Madrid

Liga Champions
Susy Susanti Bangga Perjuangan Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Susy Susanti Bangga Perjuangan Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com