Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asian Games 2018, Adu Keterampilan ala Prajurit di Pancalomba Modern

Kompas.com - 14/08/2018, 11:00 WIB
Avicena Farkhan Dharma,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lima disiplin keterampilan ala prajurit abad ke-19 terintegrasi di cabang pancalomba modern yang akan dikompetisikan pada Asian Games 2018 mendatang.

Konsep awal pancalomba ditemukan oleh Bapak Olimpiade Modern, Pierre De Coubertin. Dia terinspirasi dari pancalomba kuno yang melombakan sejumlah keterampilan standar prajurit kavaleri dalam menjaga kastel pada masa Kerajaan Yunani.

Olimpiade kuno melombakan pancalomba dengan disiplin gulat, lompat jauh, lempar lembing, dan lempar cakram.

Sementara itu, Pierre menyimulasikan pancalomba modern dengan adaptasi prajurit pada abad ke-19 melalui disiplin lomba lari, renang, berkuda, menembak, dan anggar.

Baca juga: Hasil dan Klasemen Grup A Asian Games 2018, Indonesia Kedua

Meski diambil dari unsur peperangan, pancalomba modern lebih mengedepankan uji kecepatan, ketepatan, dan ketangkasan. Pemenang lomba pun didasarkan atas kombinasi terbaik dari lima disiplin olahraga.

Pertama, atlet akan berenang sejauh 200 meter dengan gaya bebas. Setelah itu, dilanjutkan dengan bertanding anggar dengan sistem round-robin.

Perlombaan berkuda menjadi ujian berikutnya. Atlet diharuskan berkuda dengan teknik equestrian untuk melompati 12 rintangan dengan ketinggian mencapai 1,2 meter dalam 90 detik.

Terakhir, atlet akan menembak dengan pistol laser yang akan diselingi dengan berlari atau disebut laser run.

Baca juga: Atasi Kualitas Rumput Stadion Patriot, PSSI Datangkan Ahli

Tiga disiplin sebelum laser run memiliki andil penting untuk kemenangan. Masing-masing di renang, anggar, dan berkuda terdapat 300 poin.

Di renang, poin tertinggi berdasarkan catatan waktu. Anggar berdasarkan posisi akhir dari jumlah kemenangan dan kekalahan. Sementara itu, berkuda dari jumlah rintangan yang berhasil dilalui.

Poin dari ketiga disiplin akan dijumlahkan untuk menentukan waktu start dalam laser run. Setiap jarak satu poin dengan pimpinan klasemen akan mengakibatkan jeda satu detik untuk memulai laser run.

Lokasi tanding: SMA Adria Pratama Mulya Equestrian Center, Tigaraksa, Banten.

Waktu tanding: 31 Agustus-1 September

Jumlah emas yang diperebutkan: Dua (Individual Putra dan Putri)

Pelatih kepala: Glenn Clifton Apfel

Tim pelatih: Emma Tahapary, Silvia Kristina, dan Abdul Kholik;

Atlet putra: Yusri dan Frada Saleh Harahap;

Atlet putri: Dea Salsabila dan Adrianida Irma Saleh. (Kelvin Hianusa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Internasional
Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Badminton
Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Badminton
Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Badminton
Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Badminton
'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

"Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup 'Neraka' Menanti

Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup "Neraka" Menanti

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Badminton
Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Badminton
Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Timnas Indonesia
Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com