KOMPAS.com - Lima disiplin keterampilan ala prajurit abad ke-19 terintegrasi di cabang pancalomba modern yang akan dikompetisikan pada Asian Games 2018 mendatang.
Konsep awal pancalomba ditemukan oleh Bapak Olimpiade Modern, Pierre De Coubertin. Dia terinspirasi dari pancalomba kuno yang melombakan sejumlah keterampilan standar prajurit kavaleri dalam menjaga kastel pada masa Kerajaan Yunani.
Olimpiade kuno melombakan pancalomba dengan disiplin gulat, lompat jauh, lempar lembing, dan lempar cakram.
Sementara itu, Pierre menyimulasikan pancalomba modern dengan adaptasi prajurit pada abad ke-19 melalui disiplin lomba lari, renang, berkuda, menembak, dan anggar.
Baca juga: Hasil dan Klasemen Grup A Asian Games 2018, Indonesia Kedua
Meski diambil dari unsur peperangan, pancalomba modern lebih mengedepankan uji kecepatan, ketepatan, dan ketangkasan. Pemenang lomba pun didasarkan atas kombinasi terbaik dari lima disiplin olahraga.
Pertama, atlet akan berenang sejauh 200 meter dengan gaya bebas. Setelah itu, dilanjutkan dengan bertanding anggar dengan sistem round-robin.
Perlombaan berkuda menjadi ujian berikutnya. Atlet diharuskan berkuda dengan teknik equestrian untuk melompati 12 rintangan dengan ketinggian mencapai 1,2 meter dalam 90 detik.
Terakhir, atlet akan menembak dengan pistol laser yang akan diselingi dengan berlari atau disebut laser run.
Baca juga: Atasi Kualitas Rumput Stadion Patriot, PSSI Datangkan Ahli
Tiga disiplin sebelum laser run memiliki andil penting untuk kemenangan. Masing-masing di renang, anggar, dan berkuda terdapat 300 poin.
Di renang, poin tertinggi berdasarkan catatan waktu. Anggar berdasarkan posisi akhir dari jumlah kemenangan dan kekalahan. Sementara itu, berkuda dari jumlah rintangan yang berhasil dilalui.
Poin dari ketiga disiplin akan dijumlahkan untuk menentukan waktu start dalam laser run. Setiap jarak satu poin dengan pimpinan klasemen akan mengakibatkan jeda satu detik untuk memulai laser run.
Lokasi tanding: SMA Adria Pratama Mulya Equestrian Center, Tigaraksa, Banten.
Waktu tanding: 31 Agustus-1 September
Jumlah emas yang diperebutkan: Dua (Individual Putra dan Putri)
Pelatih kepala: Glenn Clifton Apfel
Tim pelatih: Emma Tahapary, Silvia Kristina, dan Abdul Kholik;
Atlet putra: Yusri dan Frada Saleh Harahap;
Atlet putri: Dea Salsabila dan Adrianida Irma Saleh. (Kelvin Hianusa)