Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lilies Handayani, Tiga Generasi Srikandi

Kompas.com - 25/07/2018, 23:59 WIB
Tjahjo Sasongko

Penulis

JAKARTA, Kompas.com - Mantan atlet panahan nasipnal, Lilies Handayani mengaku pengaruh orang tua sangat besar dalam keberhasilan seorang atlet panahan.

Rasanya belum terlalu lama, saat nama Lilies Handayani menjadi pujaan saat bersama dua rekannya, Nurfitriyana Saiman dan Kusuma Wardhani mampu merebut medali perak di ajang Olimpiade Seoul 1988. Ini adalah medali Olimpiade pertama sejak Indonesia mengikuti Olimpiade modern di Helsinki pada 1952. Medali emas baru direbut di Olimpiade Barcelona, Spanyol 1992 lewat Susy Susanti dan Alan Budikusuma dari cabang bulu tangkis.

Mengingat 1988, Lilies hanya mengatakan bahwa hasil medali perak itu adalah ujung dari suatu proses yang panjang, melelahkan dan berdarah-darah. "Kami mempersiapkan diri dengan spartan bersama pelatih Bang (Donald) Pandiangan almarhum," kata Lilies saat acara  peluncuran tagar #KontingenKebaikan dari Danone-AQUA untuk menyambut Asian Games, di Jakarta, Rabu (25/07/2018).

Menurut mantan atlet asal Jawa Timur kelahiran 1965 ini, apa yang ditampilkan dalam film "Tiga Srikandi," tidak apa-apanya dengan apa yang mereka bertiga harus lalui sebelum berangkat ke Seoul, Korea. "Kami berlatih dari pagi hingga malam hari dan harus  melewati didikan keras dari bang Pandi," kata Lilies lagi. "Namun semua itu memang bermanfaat saat kami tidak mau mengalah dalam pertandingan yang melelahkan di Olimpiade."

Medali perak Olimpiade merupakan puncak pencapaian Lilies sejak ia menekuni olahraga panahan pada 1980-an. "Sampai awal 1980-an, saya masih atlet pencak silat dari perghuruan Perisai Diri. Bahkan saya  pernah menjadi juara nasional," katanya. Kebetulan orang tua Lilies memang menekuni olahraga pencak silat dan panahan.

Ibu Lilies bahkan merupakan mantan atlet panahan yang pernah juga menjadi pemanah nasional pada 1969. "Saat saya baru juara silat, ibu bilang kepada saya. Kamu harus babak belur untuk menjadi juara dan juaranya hanya satu. Tetapi kalau di olahraga panahan, kamu tak perlu babak belur dan bahkan bisa merebut beberapa gelar dari beberapa nomor," kata ibunya.

"Saya kemduian mengikuti anjuran ibu saya ini, apalagi ayah juga merupakan seorang pelatih panahan. Awalnya memang sulit, namun saya hanya ingat kata-kata orang tua saya bila saya mulai putus asa. Kamu itu sudah meneyrah padahal baru saru kali meleset, kami ini sudah berkali-kali meleset tetapi mencoba terus."

Tidak perlu terlalu lama menekuni, Lilies  langsung merebut 1 emas dan 2 perunggu di kejuaraan nasional di Bandung. Sejak itu karirnya terus meningkat hingga menjadi langganan pelatnas panahan dan merebut medali perak Olimpiade 1988.

Lilies Handayani (kedua daeri kiri) dalam acara peluncuran tagar #KontingenKebaikan dari Danone-AQUA, Rabu (25/07/2018).Tjahjo Sasongko/Kompas.com Lilies Handayani (kedua daeri kiri) dalam acara peluncuran tagar #KontingenKebaikan dari Danone-AQUA, Rabu (25/07/2018).

"Setelah merebut medali perak Olimpiade, saya merasa apa cukup hanya sampai di sini? Saya berpikir harus ada orang yang melampaui prestasi saya dengan merebut medali emas (Olimpiade). Karena itulah saya kemudian membentuk sekolah panahan Lilies Handayani Srikandi Archery School (LH-SAS) di Surabaya." katanya. Sejak 1996, sekolah ini menam[pung anak-anak yang tertarik dengan olahraga panahan.

Lilies mengaku bahwa sebagian anak didiknya berasal dari keluarganya sendiri. "Anak-anak saya menjadi atlet panahan semua. Begitu pun beberapa atlet andal di tingkat nasional dan provinsi merupakan keponakan saya sendiri," kata Lilies yang juga bersuamikan pelatih nasional, Denny Trisyanto.

Salah seorang puterinya, Dellie Threesyadinda kini bahkan masuk dalam skuad Indonesia yang akan bertanding di Asian Games, Agustus mendatang.  Dellie pernah mencatat prestasi tinggi saat  meraih medali perak di Archery World Cup 2008 di Inggris.

"Menangani anak-anak sekarang berbeda dengan masa saya menajdi atlet dulu. Kita memang harus tegas terhadap perkembangan prestasi mereka, tetapi tidak bisa dengan cara keras atau bahkan kasar.  Bisa kabur mereka semua," katanya.

Meski tak lagi berperan sebagai pelatih, namun Lilies mencoba menularkan pengalamannya kepada puterinya. "Soal teknik dan taktik tentu dia sudah dapat dari pelatihnya, yaitu ayah dia sendiri dan timnya. Namun saya bisa  membagi pengalaman saya misalnya menghadapi saat-saat kritis karena  waktu yang panjang saat bertanding. Kapan kita bisa tiba-tiba drop dan bagaimana cara mengatasinya. Tentu saja kepada mamanya, dia kan lebih bisa  mengeluarkan perasaan atau kegalauannya," kata Lilies lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat Malaysia Soroti Kemajuan Timnas Indonesia, Puji Prinsip STY

Pengamat Malaysia Soroti Kemajuan Timnas Indonesia, Puji Prinsip STY

Timnas Indonesia
Sorotan Media Korea Selatan ke 'Magis Shin Tae-yong' Bersama Timnas Indonesia

Sorotan Media Korea Selatan ke "Magis Shin Tae-yong" Bersama Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Gianluigi Buffon Bergabung, Italia Tak Akan Mengecewakan di Euro 2024

Gianluigi Buffon Bergabung, Italia Tak Akan Mengecewakan di Euro 2024

Internasional
Target Medali Indonesia Olimpiade Paris 2024 Tunggu Kualifikasi Semua Cabor

Target Medali Indonesia Olimpiade Paris 2024 Tunggu Kualifikasi Semua Cabor

Olahraga
Chelsea Vs Burnley: Sterling dan Pochettino Paham Kemarahan Fan

Chelsea Vs Burnley: Sterling dan Pochettino Paham Kemarahan Fan

Liga Inggris
Alphonso Davies Dapat Ultimatum Bayern, Madrid Pantau Situasi

Alphonso Davies Dapat Ultimatum Bayern, Madrid Pantau Situasi

Bundesliga
Persaingan Kiper Persebaya: Andhika Tahan Penalti, Ujian untuk Ernando Ari

Persaingan Kiper Persebaya: Andhika Tahan Penalti, Ujian untuk Ernando Ari

Liga Indonesia
Barito Putera Vs PSIS: Nikmati Pertandingan Usai Sikat Juara Bertahan

Barito Putera Vs PSIS: Nikmati Pertandingan Usai Sikat Juara Bertahan

Liga Indonesia
Legenda Bayern Yakin Leverkusen Akan Juara Bundesliga 2023-2024

Legenda Bayern Yakin Leverkusen Akan Juara Bundesliga 2023-2024

Bundesliga
Persib Ditahan Bhayangkara, Cemas Ciro Alves dan Beckham Putra Cedera

Persib Ditahan Bhayangkara, Cemas Ciro Alves dan Beckham Putra Cedera

Liga Indonesia
Man City Vs Arsenal: Citizens Kena 'Virus FIFA', 5 Kabar Baik untuk Guardiola

Man City Vs Arsenal: Citizens Kena "Virus FIFA", 5 Kabar Baik untuk Guardiola

Liga Inggris
Nova Arianto Panggil 36 Nama untuk Seleksi Tahap Kedua Timnas U16 Indonesia

Nova Arianto Panggil 36 Nama untuk Seleksi Tahap Kedua Timnas U16 Indonesia

Timnas Indonesia
Saat Debutan Muda Persib 'Jail' dan Diperingatkan Radja Nainggolan...

Saat Debutan Muda Persib "Jail" dan Diperingatkan Radja Nainggolan...

Liga Indonesia
Menpora Setuju PSSI Tentukan Nasib Shin Tae-yong Usai Piala Asia U23 2024

Menpora Setuju PSSI Tentukan Nasib Shin Tae-yong Usai Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Man City Vs Arsenal, Laga Krusial The Gunners demi Trofi Premier League

Man City Vs Arsenal, Laga Krusial The Gunners demi Trofi Premier League

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com