JAKARTA, KOMPAS.com - Juara dunia catur cepat U-10 asal Indonesia Samantha Edithso, berkeinginan menjadi juara di level senior sekaligus menjadi grand master - status tertinggi bagi pecatur yang diberikan oleh Federasi Catur Internasional (FIDE).
Pecatur junior Indonesia, Samantha Edithso, sukses mengharumkan nama bangsa setelah menjadi juara dunia pada ajang FIDE World Championship 2018 U-10 yang berlangsung di Minsk, Belarus, 25 Juni 2018.
"Saya sangat bersyukur bisa menjadi juara. Namun meski menjadi juara dunia, perjalanan saya masih panjang untuk menjadi pecatur terbaik," kata Samantha Edithso.
Tak lupa, Samantha Edithso juga membeberkan perihal ambisi utamanya sebagai seorang pecatur junior.
"Cita-cita saya adalah jadi juara dunia di level senior dan grand master," ujar pecatur kelahiran Jakarta, 17 Februari 2008 itu.
Sepanjang kejuaraan FIDE World Championship 2018 U-10, Samantha Edithso tidak terkalahkan dalam sembilan babak di nomor catur cepat (rapid) dan kilat (blitz) yang ia ikuti.
Pecatur junior asal Bandung berusia 10 tahun itu hanya sekali meraih hasil imbang atau remis saat menghadapi Afruza Khamdamova dari Uzbekistan pada pertandingan ketiga.
Prestasi gemilang tersebut membuat dirinya beserta keluarga dan pelatih mendapat undangan bertemu dan menerima penghargaan dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia, Imam Nahrawi, di kantor Kemenpora, Jakarta Pusat, Senin (23/7/2018).
Baca juga: Lalu Muhammad Zohri, Debutan Pelari Pengganti yang Jadi Juara Dunia U-20
Bersama tim wushu junior Indonesia yang menjadi juara dunia di Brasil dan atlet karate tradisional nasional, Fauzan Noor, yang juga meraih prestasi serupa di pada kejuaraan dunia di Republik Ceska, Samantha Edithso mendapat piagam penghargaan dan hadiah uang tunai dari Menpora.
Uang tunai sebesar Rp 40 juta yang diterima dari Menpora rencananya akan digunakan oleh Samantha Edithso demi keperluan mengikuti kejuaraan-kejuaraan internasional berikutnya.
Selain itu, ia juga berencana untuk menyisihkan sebagian uang tersebut sebagai hadiah bagi para pelatih yang telah membimbingnya. (Verdi Hendrawan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.