Gedung Putih Bantah Keterlibatan Dennis Rodman

WASHINGTON, Kompas.com - Pihak Gedung Putih membantah keterlibatan mantan bintang NBA, Dennis Rodman pada rencana pertemuann antara Presiden Donald Trunmp dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.

Rodman yang pernah bermain untuk klub juara NBA, Chicago Bulls,  dikenal memiliki kedekatan secara pribadi dengan Kim Jong Un. Ia telah lima kali berkunjung ke Pyongyang membawa tim bola basket.

The New York Post menyebut Rodman akan berada di Singapura selama pertemuan puncak kedua pemimpin tersebut pekan depan. Namun pihak Gedung Putih membantah Rodman terlibat dalam pembicaraan kedua pemerintahan tersebut.

KCNA / AFP Mantan bintang NBA Dennis Rodman bersama tim pensiunan NBA berfoto bersama pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Pyongyang.

"Saya tidak tahu apa peran dia," kata jurubicara Gendung Putih, Hogan Gidley. "Dia (Rodman) memang hebat di lapangan, namun biarkan proses negosiasi dilakukan ahlinya. Presiden Trump adalah yang terbaik soal ini."

Gidley juga mengatakan biarkan Trump dan Kim melakukan rembukan berdua tanpa sosok Dennis Rodman.

Setelah rencana pertemuan diumumkan, melalui akun twitter-nya, Rodman menyebut ia menghargai kedua pemimpin ini dan sudah mengira pertemuan akan berlangsung sejak ia melakukan kunjungan ke Korea Utara pada 2014.

Rodman pertamakali berkunjung ke Korea Utara pada 2013 dengan membawa tim bola basket ternama The Harlem Globetrotters. Kemduian pada 2014 ia kembali berkunjung untuk merayakan hari ulang tahun Kim Jong Un.

Terakhir kali ia mengunjungi sahabatnya pada Juni 2017 dan memberi Kim Jong Un bukunya,"The Art of the Deal."

Rodman berkarir di NBA antara 1986-2000. Ia pernah bermain untuk Detroit Pistons, San Antonio Spurs, Chicago Bulls, Los Angeles Lakers dabn Dallas Mavericks. Dikenal dengan gaya eksentrik dengan tubuh penuh tattoo dan  rambut dicat warna warni, Rodman pernah meraih cincin juara NBA saat memperkuat Bulls.

Usai pensiun sebagai pebasket, Rodman berkarir di bidang entertainment dan  pernah tampil di acara televisi milik Presiden Trump, "The Celebrity Apprentice."