Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pak Gubernur, Olahraga Jakarta Bukan Hanya Persija

Kompas.com - 27/03/2018, 23:35 WIB
Tjahjo Sasongko

Penulis

JAKARTA, Kompas.com - Juara All England, Marcus Fernaldi Gideon menganggap  fasilitas di Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan, Jakarta sudah jauh membaik dibandingkan saat ia masih menimba ilmu di sana.

 "Saat ini SKO Ragunan jauh lebih bagus waktu saya disini empat tahun lalu lapangannya masih jelek sekarang sudah bagus ada karpetnya," kata Marcus saat bersama tiga atlet muda lainnya, Egy Mulana Vikri, Witan Sulaiman (Sepakbola) dan Kevin Sanjaya Sukamuljo bersama Menpora Imam Nahrawi datang ke Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (27/3).

"Kami sengaja undang Kevin-Markus ada juga Egy Maulana dan Witan Sulaiman agar para atlet lain bisa bermimpi, menginspirasi agar terobsesi seperti mereka karena disini banyak melahirkan legenda olahraga dunia dari banyak cabang olahraga," ujar Menpora didampingi Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Mulyana dan Asdep Pengelolaan Pembinaan Sentra dan Sekolah Olahraga Teguh Raharjo dan Kabag Humas Agus Lesmana.

Menurut Kevin Sanjaya, SKO bisa menjadi motivasi para anak muda agar terus berolahraga agar menjadi atlet profesional. "Keberadaan SKO ini sangat membantu agar para atlet-atlet muda mengeluarkan bakat-bakatnya dan memotivasi anak muda terus berolahraga," ujar Kevin.

Seperti yang sudah diketahui kondisi Sekolah Olahraga (SKO) Ragunan sendiri masih bisa terbilang kurang maksimal dari sisi infrastruktur, di sisi lain SKO yang lahir tahun 1977 ini harus menjadi Kawah Candradimukanya olahraga tanah air.  

Menpora menyampaikan dari sisi infrastruktur SKO ini di bawah Pemprov DKI Jakarta, pemerintah sendiri hanya menitipkan 210 atlet dari 16 cabang olahraga seperti bulutangkis, sepakbola, bolavoli, tenis meja dan beberapa cabang olahraga yang lain.

"Ke depan memang harus dimaksimalkan SKO Ragunan ini termasuk SKO yang lain di semua provinsi di Indonesia, setiap provinsi/kabupaten punya SKO saya kita akan punya lebih banyak lagi menyiapkan Kevin/Marcus lebih banyak lagi meskipun saat ini sudah ada PPLP di setiap provinsi," ujar Menpora.

Pemerintah tak henti-hentinya mendorong dan mensupport pihak pihak terkait seperti Pemprov DKI dan Mendikbud atas kerjasama ini. "Kami disini hanya menitipkan 210 anak atlet yang kita cukupi kebutuhannya sepeti makan, uang saku, kepelatihan selebihnya kita bekerjasama dengan Pemprov DKI terima kasih juga kepada Mendikbud karena sekarang sudah lahir 7 SKO dari target 34 SKO di tahun depan di semua provinsi," tambahnya.

Menurutnya, SKO Ragunan banyak menyuplai atlet-atlet untuk PON dan beberapa even nasional lainnya. "Motivasi dan pengawalan yang ketat dari pelatih dan guru di SKO ini sudah bagus tinggal perbaikan infrastruktur yang perlu lebih diperhatikan setidaknya banyak daerah yang memanggil mereka kembali untuk memperkuat daerahnya," katanya.

"Saya berharap betul Pak Gubernur DKI Jakarta memberikan kelonggaran dananya untuk memperbaiki sebagian fasilitas ini, nanti kita akan kerjasama mungkin alatnya dari Kemenpora bangunannya dari DKI," katanya lagi.

SKO ragunan sendiri sebenarnya merupakan etalase dari pembinaan olahraga di Indonesia. Namun sekolah yang pada masa lalu sangat bergengsi dnegan para atket kelas dunai seperti Susy Susanti ini sudah jauh meredup pamornya. Fasilitas yang tak memadai, tenaga pelatih yang kurang mau pun kurikulum pendidikan formal yang berantakan menjadi kondisi saat ini.

Kondisi pembinaan olahraga di DKI memang menjadi bertolak belakang dengan ambisi untuk mengembalikan posisi juara umum pada Pekan Olahraga Nasional 20202 di Papua mendatang. Setelah dikalahkan Jawa Barat dan Jawa Timur pada 2016 lalu, DKI sudah mencanangkan tekad untuk kembali  menjadi juara umum seperti saat di Riau pada PON 2012.

Sayangnya ambisi besar ini tak disertai dengan  langkah konkret. Seretnya dana pembinaan membuat banyak atlet potensial yang berpaling untuk mengais rejeki ke daerah lain yang memberi penawaran lebih baik. Bukan karena serakah atau mata duitan, faktanya untuk mempertahankan performa, para atlet memang membutuhkan dukungan dana untuk  menjamin asupan bergizi buat tubuh mereka atau pun latihan yang berkesinambungan.

Inilah yang tampaknya menjadi pekerjaan berat dan sepi buat Gubernur DKI Anies Baswedan dan Wagub Sandiaga Uno.  Membangun keyakinan untuk berjaya tentunya membutuhkan kerja keras dan jauh dari hiruk pikuk publik dan sorotan media  dibandingkan saat mendukung Persija di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025

Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025

Sports
Daftar Peraih Penghargaan Piala Asia U23 2024: Pembobol Gawang Indonesia Top Skor

Daftar Peraih Penghargaan Piala Asia U23 2024: Pembobol Gawang Indonesia Top Skor

Internasional
Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan, Sejarah Baru

Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan, Sejarah Baru

Internasional
Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

Internasional
VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

Internasional
Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Internasional
Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Badminton
Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Badminton
Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Badminton
Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Badminton
'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

"Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com