LONDON, Kompas.com - Federasi bulu tagkis dunia (BWF) tidak bermaksud membatalkan uji coba peraturan baru servis meski banyak protes dari para pebulu tangkis utama dunia.
Atiran baru yang mulai diperkenalkan di turnamen German Open dan All England mengharuskan para pemain melakukan servis di bawah ketinggian 1.15 meter dari permukaan lapangan.
Aruran baru ini direncanakan akan menjadi peraturan tetap akhir tahun ini. Menurut BWF aturan baru ini akan mempermudah pengawasan tentang keabsahan servis dan pekerjaan hakim servis.
"Reaksi dari komunitas bulu tangkis dunia cukup menarik. Para hakim menginginkan adanya alat untuk membantu pengawasan servis, sementara banyak pemain juga tidak mempermasalahkan soal sevis ini," kata Sekretaris Jenderal BWF asal Denamrk, Thomas Lund dalam pernyataan tertulis.
"Memang ada keberatan soal servis dan keinginan kami adalah mendapatkan keadilan dalam hal pengawasan servis," lanjut Lund. "Pasti akan ada banyak pandangan tentang peraturan baru. Semua hal itu akan menjadi pertimbangan kami."
Lund juga menekankan bahwa peraturan baru tersebut dibuat setelah BWF berkonsultasi dengan pelatih-pelatih utama dari negara-negara kuat dalam bulu tangkis. Namun menurut Lund, pihak BWF akan menentukan apakah ketinggian 1.15 meter ini akan tetap digunakan atau dinaikkan.
Para pemain utama dunia yang mengutarakan keberatan mereka terhadap peraturan servis baru ini antara lain Lee Chong Wei (Malaysia), Lin Dan (China), Srikanth Kidambi (India). Ganda utama dunia, Kevin Sanjaya/Markus Gideon juga sempat mengajukan protes ketika servis mereka dinyatakan fault dalam pertandingan di All England lalu.
Bahkan tunggal putera nomor satu dunia asal Denmark, Viktor Axelsen dan pemain ganda Mads Pieler Kolding yang memiliki tinggi badan sekitar dua meter melakukan protes dengan cara unik. Mereka mengunggah rekaman video saat mereka melakukan servis sesuai peraturan baru dengen berjongkok dan berlutut.
Axelsen yang memiliki tinggi badan 1.94 meter dan Kolding dengan tinggi 2.05 meter tentu saja direpotkan dengan pertaruran baru tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.