Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pahlawan Olahraga Rudy Hartono Juga Jadi Sasaran Hoaks

Kompas.com - 11/03/2018, 00:21 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

JAKARTA, Kompas.com - Di negeri ini, belakangan, siapa pun bisa menjadi sasaran berita bohong, bahkan kepada seorang Rudy Hartono Kurniawan sekali pun.

Rudy Hartono, legenda bulu tangkis yang hingga kini masih mencatat rekor sebagai pemain paling banyak menjadi juara turnamen tertua All England (8 kali) dikabarkan meninggal dunia pada Sabtu (10/03/2018) ini. 

Berita kematian ini begitu cepat menyebar melalui media sosial. Orang-orang mengunggah tanpa cek dan ricek. Sebagian besar bahkan mungkin tidak mengetahui dengan jelas siapakah Rudy yang disebut sebagai salah satu pemain terbaik sepanjang sejarah ini.

Persebaran berita ini pun tidak juga surut meski telah ada bantahan secara sporadis pada sore hari tadi.  Tak ada yang peduli apakah berita ini bohong atau tidak. Juga apakah berita ini bisa berakibat buruk buat keluarga besar Kurniawan atau dunia bulu tangkis Indonesia secara umum.

Padahal, hampir sepanjang hidupnya telah didedikasikan buat keharuman nama Indonesia di mata internasional. 

Lahir dengan nama Nio Hap Liang di Surabaya pada 18 Agustus 1949, ia merantau meninggalkan keluarga karena dipanggil negara untuk seleksi Piala Thomas pada usia 16 pada 1965 dan masuk tim utama untuk perebutan pada 1967.

Meski Indonesia kemudian kehilangan Piala Thomas pada Malaysia pada 1967, namun Rudy menunjukkan kepada dunia bahwa bintang baru telah lahir di Indoensia. Ia mengalahkan jago Malaysia, Tan Aik Huang di babak final.

Setelah itu, bulu tangkis adalah Rudy Hartono. Ia memenangi turnamen All England  pada 1968 hingga 1974. Kehilangan pada 1975 dan merebut kembali untuk kedelapan kalinya pada 1976.

Rudy juga membawa tim Indonesia merebut kembali Piala Thomas di Kuala Lumpur pada 1970, mempertahankannya pada 1973, 1976 dan 1979.  Pada 1982, di usia 33, Rudy masih memperkuat tim Piala Thomas meski kita harus kehilangan gelar di tangan kekuatan baru, China.

Rudy Hartono Kurniawan Rudy Hartono Kurniawan

Pensiun pada 1982, Rudy masih  berkecimpung dengan para pemian muda. Ia berada di tim Piala Thomas saat kembali berjaya di Kuala Lumpur pada 1984. Bahkan para mantan pemain seperti Hermawan Susanto dan Alan Budi Kusuma masih mengingat bagaimana marahnya Rudy  kepada para pemain saat Indonesia dikalahkan Malaysia pada perebutan Piala Thomas 1992.

Kini pada usia jelang 70 tahun, Rudy masih aktif di dunia bulu tangkis. Ia membantu pengembangan bulu tangkis melalui klub lamanya, Jaya Raya. 

Pada setiap kesempatan, ia tak segan membagi ilmu dan pengalamannya untuk memotivasi para pemain muda Indonesia untuk menghadapi persaingan yang semakin keras di dunia internasional.

Karena iulah, sangat mengherankan bila ada berita buruk tetapi bohong yang tersebar tentang meninggalnya Rudy Hartono. Bila berpikir baik, persebaran berita ini semata kesalahan informasi tentang adanya pemain bulu tangkis legendaris yang meninggal.

Pekan ini, bulu tangkis memang kehilangan pemain ganda putra Korea Selatan era 1990-2000an, Jung Jae-sung. Peraih medali perunggu Olimpiade 2012 ini meninggal dunia di rumahnya dalam usia 35 tahun, Jumat (9/3/2018) lalu.

Untung, bantahan terhadap berita meninggalnya Rudy Hartono sudah dilakukan. Bukan hanya dari kalangan pengurus atau mantan pemain seperti Yuni Kartika, Lius Pongoh atau pun Susy Susanti. Tetapi juga dari kalangan lainnya.

Jurnalis bulu tangkis, Broto Happy bahkan menuliskan dalam akun Facebook miliknya tentang komunikasi dengan Rudy Hartono pada Sabtu (10/3/2018) setelah berita kematian Rudy tersebar. Disebutkan saat itu Rudy tengah bermain golf.

Namun, sulit dihindarkan, dalam situasi politik beberapa tahun  terakhir, masyarakat kita sangat percaya dengan adanya teori konspirasi di belakang sebuah berita bohong.  Sebuah berita bohong atau hoaks pasti ada yang merekayasa untuk kepentingan tertentu.

Yang jadi pertanyaan, siapa yang diuntungkan dengan berita kematian seorang pahlawan olahraga?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Indonesia Vs Uzbekistan pada Semifinal Piala Asia U23 2024

Jadwal Indonesia Vs Uzbekistan pada Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Turnamen Basket Mandiri 3x3 Indonesia, Antusiasme Peserta di Medan

Turnamen Basket Mandiri 3x3 Indonesia, Antusiasme Peserta di Medan

Sports
Hasil Real Sociedad Vs Madrid 0-1, Sinar Arda Gueler Bawa Los Blancos Menang

Hasil Real Sociedad Vs Madrid 0-1, Sinar Arda Gueler Bawa Los Blancos Menang

Liga Spanyol
Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com