PETALING JAYA, Kompas.com - Pengamat utusan asosiasi bulu tangkis Malaysia (BAM) ditolak ikut menghadiri sidang pengaturan hasil pertandingan yang melibatkan dua atlet negara tersebut, Zulfadli Zulkiffli dan Tan Chun Seang.
Zulfadli dan Chun Seang dipanggil BWF untuk menghadiri dengar pendapat di Hotel Jen Tanglin, Orchard Road, Singapura selama dua hari, 26-27 Februari.
Kedua pemain tersebut menghadapi enam dakwaan tentang pengaturan hasil pertandingan bulu tangkis yang berlangsung sejak 2013 lalu.
Pengamat asal BAM tersebut, Jadadish Chandra, mengaku heran dengan pelarangan terhadap dirinya. "Saya diberitahu Stuart (Borrie, CEO BWF), bahwa saya dilarang menghadiri sidang dengar pendapat," kata Jadadish. Ia sendiri sempat hadir pada sidang hari pertama, Senin (26/02/2018).
"Ia memberi tahu bahwa kuasa hukum para pemain tidak ingin saya hadir. Saya tidak mengerti alasan ini," lanjutnya. Ia mengaku diberitahu sebelum sdiang dimulai pada pukul 10 pagi.
Presiden BAM, Datuk Seri Norza mengatakan mereka telah mengirim surat protes kepada BWF berkaitan dengan pelarangan anggota mereka. "Kami kecewa dengan tindakan BWF yang melarang Jadadish mengikuti sidang dengar pendapat," kata Norza.
"Pengamat dari kami dilarang masuk karena dia berbicara dengan media. Ia berkata karena untuk menjawab perasaan ingin tahu publik. Saya harap pihak BWF akan lebih terbuka tentang masalah ini," kata Norza.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.