JAKARTA, Kompas.com - Ketua Umum PP PBSI, Wiranto menyebut salah satu cara menaikkan prestasi pada sektor tunggal puteri adalah mencari pemain yang tidak sungkan bergaya maskulin.
"Saya kira salah satu cara menembus kebuntuan di sektor tunggal puteri adalah latihan keras. Kita butuh pemain puteri yang tak sungkan memiliki tubuh atau gaya seperti laki-laki," kata Wiranto usai penyelenggaraan Indonesia Masters di Istora GBK Senayan, pekan lalu.
"Kalau perlu dia memiliki badan dengan perut six-pack, seperti pemain asal Taiwan itu," kata Wiranto. Pemain yang dimaksud Wiranto adalah peringkat satu dunia saat ini, Tai Tzu Ying asal Taiwan.
Pada ajang Indonesia Masters 2018 yang berlangsung pekan lalu, Tai Tzu Ying keluar sebagai juara tunggal puteri setelah di final mengalahkan pemain India, Saina Nehwal dalam dua gim 21-9, 21-13.
Nehwal yang beberapakali beruntung menjadi juara pada ajang Indonesia Open di Istora, samasekali tak mampu mengimbangi permainan Tzu Ying dan menyerah hanya dalam 27 menit. Selama Indonesia Masters, Tzu Ying lolos ke final dengan menyingkirkan unggulan 5, Sung Ji-Hyun asal Korea dan unggulan 8 dari China, He Bingjao.
Sementara tunggal puteri Indonesia yang menurunkan para pemain utama seperti Fitriani dan Gregoria Mariska Tunjung sudah harus tersingkir memasuki babak kedua.
Wiranto sendiri mengakui bahwa faktor fisik memang bukan satu-satunya syarat menjadi pemain yang baik. Perlu kematangan teknik dan mental yang akan menunjang kelebihan fisik tersebut. "Memang para pemain tunggal puteri kita biasanya lemah gemulai dan lebih halus, namun tetap mampu berprestasi tinggi seperti Minarni atau pun Susy Susanti. Tetapi mungkin saat ini jamannya sudah berubah, gaya main pun juga sudah berubah," kata Wiranto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.