MELBOURNE, Kompas.com - Petenis Serbia, Novak Djokovic menyebut akan membentuk persatuan pemain yang independen dan menuntut kenaikan besaran hadiah uang turnamen tenis yang mereka ikuti.
Namun Djokovic membantah berita yang menyebutkan ia menganjurkan boikot sebagai salah satu alat negosiasi.
Media Inggris menyebut Djokovic yang kini menjabat sebagai presiden dewan pemain ATP Tour, mengusulkan hal ini dalam pertemuan para pemain di Melbourne, Jumat (13/01/2018) lalu.
Media Telegraph menyebut Djokovic yang naik ke mimbar meminta para pengurus ATP dan peserta non pemain untuk keluar dan memasukkan pembicara seorang profesor Australia yang menekuni hukum ketenagakerjaan.
Djokovic yang telah meraih 12 gelar juara turnamen grand slam menekankan bahwa bayaran mengikuti turnamen grand slam buat pemain itu hanya berkisar tujuh persen dari pendapatan penyelenggara. Ia membandingkan dengan pendapatan pemain NBA yang mencapai 50 persen dari penghasilan dari bisnis itu.
Media menyebut, Djokovic menganjurkan ancaman boikot agar pemain mendapatkan hak mereka. Namun hal ini dibantah mantan peringkat satu dunia tersebut.
"Bukan hal itu yang saya angkat," kata Djokovic. "Kami tidak berbicara soal boikot atau pun keputusan radikal yang akan kami gunakan untuk mencapai keinginan kami itu. Samasekali tidak," kata Djokovic.
Media TImes menyebut akan ada persatuan pemain yang baru dan terpisah dari badan yang kini dibentuk ATP dan merupakan representasi dari pemain dan penyelenggara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.