Sembuh dari Luka Tembak, Charr Berebut Juara Dunia

BERLIN, Kompas.com - Sempat mengalami luka tembak di perut dan operasi tulang rusuk dalam dua tahun terakhir, petinju Jerman, Manuel Charr masih berambisi merebut gelar juara dunia tinju kelas berat.

Dalam pertarungan perebutan gelar juara dunia kelas berat versi WBA, Sabtu (25/11/2017), Charr akan menghadapi petinju berusia 40 tahun asal Rusia, Alexander Ustinov di Oberhausen, Jerman.

Petinju Inggris, Anthony Joshua saat ini telah melepas gelar juara dunia tinju kelas berat WBA dengan status sebagai "Juara Super." Karena itulah pertarungan perebutan gelar juara versi WBA ini digelar.

"Saya sudah pernah berjanji akan menjadi juara dunia," kata Charr yang memiliki rekor bertarung 30 kali emnang dengan 4 kali kalah.

Charr pernah menantang juara dunia kelas berat versi WBC, Vitali Klitschko pada 2012 lalu, namun dihentikan pada ronde keempat.  Setelah itu, ia tidak pernah lagi mendapat kesempatan menantang juara dunia.

Pada September 2015, Charr  terlibat dalam pekelahian di sebuah rumah makan kebab di Essen.  Dalam peristiwa tersebut ia mengalami luka setelah ditembak di bagian perut.

Sempat berpikir untuk pensiun, Charr nyatanya kembali ke atas ring tujuh bulan setelah peristiwa penembakan.  "Saat itu saya sempat berpikir tidak akan pernah bertinju lagi. Nyatanya saya salah," kata Charr.

Belum usai, Charr mengalami cobaan lagi setelah dokter mendiagnosis ada kelainan pada rusuknya sehingga harus dilakukan operasi pengangkatan.

Nmaun kini, Charr menyatakan siap menantang Alexander "Agung" Ustinov.  Petinju Rusia ini memiliki rekor bertarung 34 kali menang  (25 KO) dengan hanya satu kali kalah dari Kubrat Pulev pada 2012.

Ustinov memiliki tinggi badan 2.02 meter dan berat 136 kilo.  Sosoknya ini membuatnya 10 centimeter lebih tinggi daripada Charr.

Namun Charr menyebut Ustinov sebagai beruang buruannya saat keduanya bertemu di atas ring, Sabtu besok.  "Saya tak kenal takut. Takut hanyalah perasaan dan saya bisa menguasainya," kata Charr yang akan mendapat dukungan dari para pendukungnya di Jerman.