MAGELANG, Kompas.com - Ajang Borobudur Marathon 2017 pada Minggu (19/11/2017) esok tidak hanya diikuti pelari-pelari profesional. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga akan berpartisipasi dalam ajang itu.
Tidak hanya sendiri, Ganjar mengajak istri tercinta, Siti Atiqoh untuk turut serta. Rencananya, kedua pasangan harmonis itu akan mengikuti lari kelas 10K.
Untuk mempersiapkan fisik dalam mengikuti ajang tersebut, Ganjar mengajak istri untuk pemanasan bersepeda keliling Kota Magelang. Setidaknya, Ganjar dan Atiqoh bersepeda dengan jarak hampir 10 km.
"Untuk pemanasan biar besok tidak kaget. Soalnya saya akhir-akhir ini sibuk ndak sempet olahraga, jadi harus disiapkan," kata Ganjar, Sabtu (18/11/2017).
Ganjar mengaku dirinya belum mempersiapkan secara khusus untuk mengikuti ajang Borobudur Marathon 2017 itu. Dirinya juga kalah start dengan istrinya, Siti Atiqoh yang sudah sering berlatih untuk ajang ini.
"Tapi saya tidak mau kalah, saya juga harus siap dan ikut memeriahkan acara nanti. Makanya ini saya pemanasan dengan bersepeda supaya siap berlari besok," terangnya.
Disinggung kenapa mau mengikuti ajang lari itu, Ganjar mengaku jika lari adalah olahraga yang menyenangkan. Selain menyehatkan badan, berlari juga membuat pikiran fresh dan menjadi tenang.
Ganjar juga mengajak masyarakat untuk tekun olahraga lari. Lari lanjut dia adalah obat mujarab agar orang tidak mudah marah.
"Apalagi sekarang banyak informasi hoaks, orang jadi gampang marah, memaki-maki tidak jelas. Maka saya usul kepada orang yang suka maki-maki itu ikut lari saja. Daripada maki-maki orang dapat dosa, mending ikut lari," kata dia.
Pengembangan pariwisata
Ganjar menambahkan perhelatan Borobudur Marathon juga menjadi andalan Pemerintah Provinsi Jateng memasarkan potensi pariwisata kepada dunia luar. Dengan event yang diikuti oleh ribuan peserta, dimana diantara mereka ada juga pelari dari negara lain maka itu akan berdampak positif bagi pengembangan pariwisata di Jawa Tengah.
"Tidak ada lomba marathon di negara lain yang arenanya melintasi sawah-sawah, desa-desa dengan tambahan dan bangunan cagar budaya seindah Borobudur. Ini tidak murni lomba lari, tapi lari sambil piknik," tegasnya.
Pihaknya lanjut Ganjar akan rutin menggelar kegiatan ini. Bahkan ia mewacanakan, tidak hanya di Borobudur, namun di lokasi wisata lain juga akan dilakukan ajang serupa.
"Sudah banyak yang mengusulkan di Dieng. Itu juga bagus, kami harap kedepan bisa terwujud," pungkasnya.
Dalam Borobudur Marathon 2017 ini, Pemprov Jawa Tengah mengandeng Harian Kompas untuk menyukseskan acara itu. Menurut Pimred Harian Kompas, Budiman Tanuredjo, event kali ini dipersiapkan jauh lebih matang dan terkoordinasi.