Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gregoria Juara Tunggal Putri pada Kesempatan Terakhir

Kompas.com - 22/10/2017, 18:14 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, menuntaskan misinya pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Junior 2017 dengan meraih medali emas. Pada partai final di GOR Among Rogo, Yogyakarta, Minggu (22/102017), Gregoria mengalahkan wakil China, Han Yue, dengan skor 21-13, 13-21, 24-22.

Ini merupakan mimpi yang menjadi kenyataan bagi Gregoria pada penampilan terakhirnya dalam event tersebut. Tahun depan, pemain 18 tahun tersebut tak bisa berpartisipasi laga dalam ajang ini karena usianya usianya sudah tidak memenuhi syarat.

Gregoria, yang menjadi unggulan ketiga, membuka gim kesatu dengan sangat baik. Dia langsung unggul 5-0. Han mencoba menipiskan selisih skor dengan meraih tiga poin beruntun, tetapi kendali permainan yang dipegang Gregoria belum berpindah tangan.

Baca Juga: Gregoria Ingin Manfaatkan Kesempatan Terakhir

Sebuah netting tipis membawa Gregoria menutup interval gim kesatu dalam kedudukan 11-5. Keunggulan ini berlanjut pada paruh kedua gim kesatu. Meski sempat mendapat fault saat bersiap menerima servis dari Han, Gregoria tetap bisa menjaga fokusnya.

Gregoria memastikan gim kesatu menjadi miliknya setelah pengembalian Han mendarat terlalu panjang di belakang lapangan.

Unggul satu gim tak lantas memudahkan jalan Gregoria pada gim kedua. Alih-alih meneruskan momentum kemenangan gim kesatunya, Gregoria justru bermain di bawah tekanan Han.

Gregoria sempat menyamakan skor menjadi 7-7, tetapi empat poin beruntun yang diraih Han menutup fase interval dalam kedudukan 11-7 untuk keunggulan wakil China itu. Selepas interval, laju Han kian tak terbendung. Dia terus mendulang poin hingga akhirnya memenangi gim kedua.

Berhasil memaksa terjadinya rubber game menambah kepercayaan diri Han. Dia langsung unggul 4-0 pada gim ketiga yang menjadi penentu. Namun, Gregoria yang tidak mau kalah begitu saja merespons tantangan Han dengan memenangi enam poin beruntun.

Melalui tambahan poin itu, Gregoria yang semula tertinggal 1-6 berbalik unggul 7-6. Setelah itu, duel berjalan sengit. Kedua pemain terus bergantian mendulang poin.

Situasi ini berlangsung sampai kedudukan imbang 20-20. Alhasil, gim ketiga harus diselesaikan melalui adu setting. Pada fase inilah, mental bertanding Gregoria terbukti lebih baik. Gregoria memenangi laga final setelah pengembalian Han mendarat jauh di belakang lapangan.

Dengan hasil ini, Indonesia dipastikan meraih dua medali emas kategori perorangan Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Junior 2017. Sebelumnya, pasangan ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari meraih medali emas setelah memenangi all-Indonesian final melawan Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber JUARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com