LAS VEGAS, Kompas.com - Pertarungan tinju antara Gennady Golovkin dan Canelo Alvarez di T-Mobile Arena di Las Vegas, Sabtu (16/09/2017) menjadi pertarungan termahal ketiga dalam sejarah.
Pertarungan yang dihadiri 17.318 penonton ini menghasilkan pemasukan 20.1 juta poundsterling atau sekitar 366 milyar rupiah. Ia hanya kalah dari dua pertarungan Floyd Mayweather Jr yaitu saat menghadapi Manny Pacquiao yang menghasilkan 53 juta poundsterling (Rp 963 milyar) serta Mayweather vs Conor McGregor sebesar 41 juta poundsterling (sekitar Rp 746 milyar).
Dalam pertarungan Canelo-Golovkin yang berlangsung 12 ronde ini, kedua petinju harus menerima hasil seimbang.
Promotor tinju Oscar De La Hoya yang memiliki hak penyelenggaraan pertarungan Alvarez mengaku senang dengan hasil ini. "Dengan pemasukan yang merupakan ketiga terbesar dalam sejarah tinju. Canelo memperlihatkan bahwa ia seorang yang termahal di olahraga ini," kata De La Hoya.
"Lagipula ia baru berusia 27 tahun. Jika ia mampu menunjukkan kemampuan bertarung seperti saat menghadapi Gennady Golovkin, ia akan semakin terkenal," lanjut De La Hoya.
Hasil pertarungan yang berakhir draw ini bagi sebagian pengamat merupakan hasil kontroversial. Seorang hakim dianggap memberikan nilai yang sangat menguntungkan Canelo. Padahal saat hasil imbang dibacakan, Canelo juga mendapat cemooh dari penggemar tinju asal Meksiko yang menyaksikan langsung di T-Mobile.
Karena itulah rencana pertarungan ulang Golovkin dan Alvarez dianggap akan membuktikan siapa sebenarnya yang lebih baik di antara keduanya.