Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Greysia/Apriani Kembali Dihentikan Peringkat Satu

Kompas.com - 21/09/2017, 20:44 WIB

TOKYO, Kompas.com - Greysia Polii/Apriani Rahayu masih belum bisa mengatasi pasangan nomor satu dunia, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi, Jepang dan kalah  15-21, 21-12 dan 15-21  di babak dua Japan Open Super Series 2017, Kamis (21/09/2017).

Pekan lalu di Korea Open Super Series 2017, Greysia/Apriani juga dihentikan Matsutomo/Takahashi di babak perempat final dengan skor 15-21 dan 13-21.

Meski masih harus kalah, Greysia/Apriani mengaku cukup puas dengan penampilannya kali ini. Sebab keduanya berhasil mengeluarkan permainan yang lebih baik dan mencuri satu kemenangan dari tiga gim yang dilakoni.

“Secara penampilan dan permainan kami bisa keluar semua tadi. Kami bisa lebih baik. Tapi memang mereka lawan yang nggak mudah dengan banyaknya pengalaman dan gelar. Tapi secara spirit dan mental kami tidak kalah,” kata Greysia usai pertandingannya di Tokyo Metropolitan Gymnasium.

Setelah kalah di gim pertama, Greysia/Apriani berhasil mencuri kemenangan di gim berikutnya. Kondisi lapangan yang menang angin, dikatakan Greysia/Apriani membuat mereka lebih percaya diri untuk menyerang lawan.

Sayang di gim ketiga setelah sempat ketat, Greysia/Apriani akhirnya menyerah kalah 15-21. “Gim ketiga awal kami terlalu tertekan. Karena lapangan mereka agak sedikit menang angin, jadi lebih percaya diri buat menyerang. Sama halnya ketika kami unggul di gim kedua,” ujar Greysia.

“Di gim ketiga secara strategi kami sudah tertekan duluan. Jadi itu yang membuat mental dan pikiran kami tidak bisa keluar. Pas pindah lapangan kami sudah bisa enak lagi, tapi memang secara pengalaman mereka lebih baik. Tapi next time kami akan coba buat bisa menang,” tambah Greysia lagi.

Dua kali berhadapan dengan Matsutomo/Takahashi, Greysia/Apriani mengatakan banyak mengambil pelajaran dari pertandingannya tersebut. Khususnya bagi Apriani yang belum lama menjejak ke level senior.

“Secara permainan dan pengalaman tentu mereka lebih di atas, apalagi mereka juara Olimpiade. Sementara Apri belum berpengalaman seperti kak Greys. Jadi Apri banyak belajar untuk cepat merubah pola dan cepat beradptasi. Pikiran juga nggak boleh kalah,” ungkap Apriani.

“Tantangan terberat tadi mungkin karena di satu sisi saya harus tetap fokus dan nggak boleh kendor, tapi di sisi lain saya juga harus bisa membuat Apri mengembangkan permainannya, menemukan jati diri bermain di level atas. Tapi saya tidak boleh turun dan tetap menyemangati diri sendiri,” ujar Greysia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com