KUDUS, Kompas.com - Malam penghargaan atas prestasi Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menjadi juara dunia yang diadakan Bakti Olahraga Djarum Foundation diubah oleh penyanti Tantri Kotak menjadi malam cobaan buat beberpa juara dunia.
Tontowi dan Liliyana menjadi juara dunia di Glasgow, bualn lalu dengan mengempaskan pasangan Zheng Siwei/Chen Qingchen dari Tiongkok dengan skor 15-21, 21-16, dan 21-15.
Sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras dan torehan prestasi medali emas ini, Bakti Olahraga Djarum Foundation secara khusus memberikan total bonus Rp 1 milyar kepada pasangan yang telah mengoleksi satu medali emas Olimpiade, dua medali emas Kejuaraan Dunia, dan hattrick All England ini. Penghargaan juga diberikan kepada pelatih Owi dan Butet yakni Richard Mainaky dan Vita Marissa yang mendapatkan TV LED Polytron 50 inch.
Menjadi kampiun dunia bulutangkis di bulan kemerdekaan seolah menjadi tradisi bagi Owi dan Butet. Masih kental dalam ingatan, setahun yang lalu keduanya meraih medali emas Olimpiade Rio setelah mengempaskan pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying. Indonesia Raya pun berkumandang di Pavilion 4 Rio Centro, Brasil, tepat pada 17 Agustus 2016.
Kepada keduanya, Djarum Foundation secara khusus menggelar acara malam penghargaan pada Kamis (7/9), di GOR Djarum, Jati, Kudus. Dalam acara yang digelar bersamaan dengan Final Audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017 ini hadir sejumlah legenda bulutangkis Indonesia yang terdiri dari Liem Swie King, Christian Hadinata, Ade Candra, Johan Wahyudi, Hariyanto Arbi, Ivana Lie, Denny Kantono, Hastomo Arbi, Fung Permadi, Yuni Kartika, Antonius Budi Ariantho, Basri Yusuf hingga Sigit Budiarto.
Dalam acara malam penghargaan, Owi menyampaikan terima kasih kepada PB Djarum yang terus memacu dan memberikan tambahan motivasi kepada para pemain klub dari perkumpulan bulutangkis yang berdiri pada tahun 1969 ini. Kepada ratusan pebulutangkis muda yang mengikuti Final Audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis, Owi juga berpesan agar mereka giat berlatih dan jangan pernah putus asa.
"Saya bersyukur atas dukungan yang selalu diberikan Djarum Foundation dan PB Djarum kepada kami. Tentu ini menjadi penambah semangat kami berjuang meraih hasil terbaik dalam setiap pertandingan. Semoga ini juga bisa menjadi inspirasi adik-adik agar terus berjuang dan berlatih sebaik mungkin," ungkap atlet kelahiran Selandaka, Banyumas ini.
Hal serupa diungkapkan Butet. Pebulutangkis asal Manado, Sulawesi Utara ini total sudah empat kali menyabet medali emas Kejuaraan Dunia Bulutangkis. Dua gelar lainnya diraihnya juga pada nomor ganda campuran bersama Nova Widianto, yakni pada 2005 dan 2007. "Saya berharap (prestasi ini) bisa menjadi motivasi ke junior dan teman-teman sehingga bisa meneruskan kejayaan bulutangkis Indonesia. Mudah-mudahan bisa terus muncul juara-juara baru," ujar Butet.
Acara penghargaan ini juga digelar bersamaan dengan Welcome Dinner bagi finalis Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017 dari delapan kota audisi. Kehadiran Owi dan Butet diharapkan menjadi suntikan motivasi bagi para peserta yang bertarung di Final Audisi. Kemeriahan acara juga semakin terasa dengan penampilan Band Kotak yang menghibur para finalis.
Penyanyi Kotak, Tantri mampu mengubah suasana "welcome Dinner" yang kaku bergaya kondangan menjadi sedikit "liar" saat para peserta audisi umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis memperlihatkan eksistensi sebagai generasi millenial dengan menyanyikan lagu-lagu Kotak secara utuh.
Merasa ada kesenjangan generasi antara para peserta Audisi Umum sebagai calon generasi penerus PB Djarum serta para senior dan legenda bulu tangkis klub ini, Tantri merasa perlu untuk turun dan mengajak pengiunjung brenyanti/ tak tanggiung-tamnggung dia "emnyeret" tiga juara dunia yaitu Tontowi/Liliyana serta juara dunia 1995, Hariyanto Arbi. Liliyana atau Butet beruntung karena hafal lirik lagu "pelan-pelan saja" dan mendapatkan nada yang sesuai.
Merasa tidak cukup, Tantri bahkan "memaksa" Victor Hartono dari Bakti Olahraga Djarum Foundation untuk ikut berteriak "Pelan-pelan sajaaaa....."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.