Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Juara Dunia "Dilucuti" Tantri Kotak

Kompas.com - 07/09/2017, 23:42 WIB

KUDUS, Kompas.com -  Malam penghargaan atas prestasi Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menjadi juara dunia yang diadakan Bakti Olahraga Djarum Foundation diubah oleh penyanti Tantri Kotak  menjadi malam cobaan buat beberpa juara dunia.

Tontowi dan Liliyana  menjadi juara dunia di Glasgow, bualn lalu dengan  mengempaskan pasangan Zheng Siwei/Chen Qingchen dari Tiongkok dengan skor 15-21, 21-16, dan 21-15.

Bakti Olahraga Djarum Foundation secara khusus memberikan total bonus Rp 1 milyar kepada pasangan yang telah mengoleksi satu medali emas Olimpiade, dua medali emas Kejuaraan Dunia, dan hattrick All England ini.Tjahjo Sasongko/Kompas.com Bakti Olahraga Djarum Foundation secara khusus memberikan total bonus Rp 1 milyar kepada pasangan yang telah mengoleksi satu medali emas Olimpiade, dua medali emas Kejuaraan Dunia, dan hattrick All England ini.

Sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras dan torehan prestasi medali emas ini, Bakti Olahraga Djarum Foundation secara khusus memberikan total bonus Rp 1 milyar kepada pasangan yang telah mengoleksi satu medali emas Olimpiade, dua medali emas Kejuaraan Dunia, dan hattrick All England ini. Penghargaan juga diberikan kepada pelatih Owi dan Butet yakni Richard Mainaky dan Vita Marissa yang mendapatkan TV LED Polytron 50 inch.

Menjadi kampiun dunia bulutangkis di bulan kemerdekaan seolah menjadi tradisi bagi Owi dan Butet. Masih kental dalam ingatan, setahun yang lalu keduanya meraih medali emas Olimpiade Rio setelah mengempaskan pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying. Indonesia Raya pun berkumandang di Pavilion 4 Rio Centro, Brasil, tepat pada 17 Agustus 2016.

Djarum Foundation secara khusus menggelar acara malam penghargaan pada Kamis (7/9), di GOR Djarum, Jati, Kudus. Dalam acara yang digelar bersamaan dengan Final Audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017 ini hadir sejumlah legenda bulutangkis Indonesia yang terdiri dari Liem Swie King, Christian Hadinata, Ade Candra, Johan Wahyudi, Hariyanto Arbi, Ivana Lie, Denny Kantono, Hastomo Arbi, Fung Permadi, Yuni Kartika, Antonius Budi Ariantho, Basri Yusuf hingga Sigit Budiarto. Tjahjo Sasongko/Kompas.com Djarum Foundation secara khusus menggelar acara malam penghargaan pada Kamis (7/9), di GOR Djarum, Jati, Kudus. Dalam acara yang digelar bersamaan dengan Final Audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017 ini hadir sejumlah legenda bulutangkis Indonesia yang terdiri dari Liem Swie King, Christian Hadinata, Ade Candra, Johan Wahyudi, Hariyanto Arbi, Ivana Lie, Denny Kantono, Hastomo Arbi, Fung Permadi, Yuni Kartika, Antonius Budi Ariantho, Basri Yusuf hingga Sigit Budiarto.

Kepada keduanya, Djarum Foundation secara khusus menggelar acara malam penghargaan pada Kamis (7/9), di GOR Djarum, Jati, Kudus. Dalam acara yang digelar bersamaan dengan Final Audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017 ini hadir sejumlah legenda bulutangkis Indonesia yang terdiri dari Liem Swie King, Christian Hadinata, Ade Candra, Johan Wahyudi, Hariyanto Arbi, Ivana Lie, Denny Kantono, Hastomo Arbi, Fung Permadi, Yuni Kartika, Antonius Budi Ariantho, Basri Yusuf hingga Sigit Budiarto.

Dalam acara malam penghargaan, Owi menyampaikan terima kasih kepada PB Djarum yang terus memacu dan memberikan tambahan motivasi kepada para pemain klub dari perkumpulan bulutangkis yang berdiri pada tahun 1969 ini. Kepada ratusan pebulutangkis muda yang mengikuti Final Audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis, Owi juga berpesan agar mereka giat berlatih dan jangan pernah putus asa.

"Saya bersyukur atas dukungan yang selalu diberikan Djarum Foundation dan PB Djarum kepada kami. Tentu ini menjadi penambah semangat kami berjuang meraih hasil terbaik dalam setiap pertandingan. Semoga ini juga bisa menjadi inspirasi adik-adik agar terus berjuang dan berlatih sebaik mungkin," ungkap atlet kelahiran Selandaka, Banyumas ini.

Tantri sukses memaksa pimpinan Bakti olahraga Djarum Foundation, Victor Hartono bernyanyi lagunya. Tjahjo Sasongko/Kompas.com Tantri sukses memaksa pimpinan Bakti olahraga Djarum Foundation, Victor Hartono bernyanyi lagunya.

Hal serupa diungkapkan Butet. Pebulutangkis asal Manado, Sulawesi Utara ini total sudah empat kali menyabet medali emas Kejuaraan Dunia Bulutangkis. Dua gelar lainnya diraihnya juga pada nomor ganda campuran bersama Nova Widianto, yakni pada 2005 dan 2007. "Saya berharap (prestasi ini) bisa menjadi motivasi ke junior dan teman-teman sehingga bisa meneruskan kejayaan bulutangkis Indonesia. Mudah-mudahan bisa terus muncul juara-juara baru," ujar Butet.

Acara penghargaan ini juga digelar bersamaan dengan Welcome Dinner bagi finalis Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017 dari delapan kota audisi. Kehadiran Owi dan Butet diharapkan menjadi suntikan motivasi bagi para peserta yang bertarung di Final Audisi. Kemeriahan acara juga semakin terasa dengan penampilan Band Kotak yang menghibur para finalis.

Penyanyi Kotak, Tantri mampu mengubah suasana "welcome Dinner" yang kaku bergaya kondangan menjadi sedikit "liar" saat para peserta audisi umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis  memperlihatkan eksistensi sebagai generasi millenial dengan menyanyikan lagu-lagu Kotak secara utuh.

Sukse berikut dari tantri, memaksa juara dunia Liliyana Butet Naksir berteriak pelan pelan sajaa....
Tjahjo Sasongko/Kompas.com Sukse berikut dari tantri, memaksa juara dunia Liliyana Butet Naksir berteriak pelan pelan sajaa....

Merasa ada kesenjangan generasi antara para peserta Audisi Umum  sebagai calon generasi penerus PB Djarum serta para senior dan legenda bulu tangkis klub ini, Tantri merasa perlu untuk turun dan mengajak pengiunjung brenyanti/ tak tanggiung-tamnggung dia "emnyeret" tiga  juara dunia yaitu Tontowi/Liliyana serta juara dunia 1995, Hariyanto Arbi. Liliyana atau Butet beruntung karena hafal lirik lagu "pelan-pelan saja" dan mendapatkan nada yang sesuai.

Merasa tidak cukup, Tantri bahkan "memaksa" Victor Hartono dari Bakti Olahraga Djarum Foundation untuk ikut berteriak "Pelan-pelan sajaaaa....."  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Arsenal Vs Chelsea, Arteta Salut dengan Pochettino

Arsenal Vs Chelsea, Arteta Salut dengan Pochettino

Liga Inggris
Persebaya Vs Bali United, Mental Kuat Bajul Ijo

Persebaya Vs Bali United, Mental Kuat Bajul Ijo

Liga Indonesia
Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Liga Italia
Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Liga Indonesia
Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Liga Inggris
Respons Pemain Persib Usai Ikuti 'Kelas' VAR Liga 1

Respons Pemain Persib Usai Ikuti "Kelas" VAR Liga 1

Liga Indonesia
Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Liga Indonesia
Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Liga Italia
Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Timnas Indonesia
Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

Timnas Indonesia
Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut 'Rematch'

Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut "Rematch"

Liga Spanyol
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com