MARAWI, Kompas.com - Jutaan rakyat Filipina tidak terima hasil kekalahan petinju negara tersebut, Manny Pacquiao saat menghadapi petinju Australia, Jeff Horn di Brisbane, Minggu (2/7/2017).
Kekecewaan meliputi negeri ini, termasuk para pengungsi yang menghindari pertempuran antara angkatan bersenjata Filipina yang tengah menghadapi kelompok militan bersenjata di Marawi.
"Kami berharap ia menang lagi, tetapi anda tidak mungkin terus menerus menang," kata jurubicara pemerintah provinsi, Zia Alonto Adiong saat menyelenggarakan acara nobar bersama para pengungsi di Marawi City.
"Saat ini moral kami dalam tahap rendah, namun bagi kami Pacquiao tetap menjadi simbol dari perjuangan," katanya.
Pertempuran di Marawi City telah berlangsung sejak 23 Mei lalu dan mengakibatkan 400 orang tewas dan lebih dari 400 ribu penduduk harus mengungsi.
Di Manila, para veteran perang yang mengalami luka-luka akibat pertempuran di Marawi, menyaksikan pertarungan di rumah sakit militer. Mereka melihat Pacquiao yang tak mau menyerah meski mengalami cedera karena benturan pada kepala.
"Pacquiao memang kalah, namun ia berpoerang seperti seharusnya. Ia seorang prajurit sejati karena dalam kondisi terluka ia tetap menyerang lawannya," kata Jenderal Eduardo Ano.
Namun sebagian rakyat Filipina menyadari pesta mereka bersama Pacquiao sudah mendekati saat akhir. "Saya pikir dia tidak kalah. Ia dicurangi. Ia tetap seorang petarung sejati," kata Rudy Merano, 30. "Tetapi saya pikir ia sudah saatnya mengundurkan diri dan fokus pada tugasnya sebagai senator. Ia sudah tua."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.