Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBSI Tertibkan Manipulasi Umur

Kompas.com - 18/04/2017, 21:38 WIB

JAKARTA, Kompas.com - Untuk membantu program Pembinaan dan Prestasi (Binpres), dalam hal menentukan golden age seorang atlet perlu dilakukan penertiban usia atlet dan menyikapi masih banyaknya atlet yang data usianya tidak benar maka perlu dilakukan pemberantasan praktik pencurian umur yang dilakukan dengan cara manipulasi data kelahiran atlet, Pengurus Pusat PBSI dalam hal ini menempuh langkah bijaksana dengan mengeluarkan Surat Keputusan No. SKEP/021/0.3/III/2017 tertanggal 31 Maret 2017 tentang Pemutihan Data/Usia Atlet, yang berlaku selama 3 bulan sampai dengan tanggal 30 Juni 2017

Program ini dilaksanakan untuk memberikan kesempatan pengampunan bagi atlet yang selama ini menggunakan data usia yang tidak benar untuk membuat surat penyataan pengakuan usia yang sebenarnya dan ditandatangani oleh orangtua atlet bersangkutan, setelah selesainya program pemutihan data/usia atlet maka PP PBSI akan menerapkan sanksi yang tegas terhadap para pelanggar

Optimalisasi pelaksanaan program ini, PP PBSI telah melaksanakan Sosialisasi dan Koordinasi Program Kerja Lintas Bidang PP PBSI tahun 2017 pada tanggal 6 – 7 April 2017 di Hotel Santika, TMII dimana Program Keabsahan dan SI PBSI menjadi salah satu program yang disosialisasikan kepada Pengprov dan Perkumpulan Bulutangkis agar pelaksanaannya berjalan dengan lancar dan diikuti oleh seluruh para pelaku pencurian umur.

“Terhadap para pelaku manipulasi data atlet apabila membuat pengakuan tertulis pada masa pemutihan ini maka sanksi skosing kepada atlet tidak akan diberlakukan, untuk itu diharapkan program ini benar – benar menjadi perhatian bagi para pelaku dan kepada seluruh perkumpulan bulutangkis agar segera menginventarisir para atletnya yang disinyalir menggunakan data usia yang tidak benar dan meminta kepada orangtuanya untuk membuat pengakuan”, jelas Rachmat Setiyawan, Kepala Bidang Keabsahan dan Sistem Informasi PP PBSI.

“Setelah program pemutihan data/usia atlet berakhir maka Tim Keabsahan dan SI PP PBSI akan melakukan verifikasi faktual dan klarifikasi kepada instansi terkait, dan jika terbukti bahwa data yang digunakan tidak benar maka sanksi skorsing diberlakukan kepada atlet dan tuntutan pidana akan diberlakukan kepada para pihak yang melakukan, menyuruh melakukan dan yang turut serta melakukan tindakan manipulasi dokumen kelahiran atlet”, lanjut Rachmat.

“Program pemutihan data/usia didasari masih banyaknya indikasi ketidak-benaran data/usia atlet yang saat ini ada, program pemutihan kali ini diyakini menjadi program pemutihan yang terakhir dilakukan PP PBSI karena selanjutnya PBSI mewajibkan pemberlakuan Sistem Infornasi (SI PBSI) diseluruh Indonesia, dengan SI PBSI maka seluruh kejuaraan akan menggunakan sistem online sehingga atlet yang tidak lolos pada tahap verifikasi data tidak akan memiliki ID PBSI dan tidak dapat mengikuti seluruh kejuaraan bulutangkis di lingkungan PBSI”, ujar Rachmat

"Rencana strategis lainnya, Bidang Keabsahan & SI PBSI mengajukan kerjasama antara PP PBSI dengan instansi yang berwenang mengeluarkan data kelahiran atlet, diantaranya Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (klarifikasi Akta Kelahiran dan Kartu Keluarga), Dinas Pendidikan (klarifikasi NISN) dan Badan Kepegawaian Negara (klarifikasi data keluarga pegawai negeri), diharapkan dengan keterbukaan sumber data, proses penemuan kebenaran data atlet akan lebih mudah, dukungan sebelumnya telah diberikan juga oleh Kepolisian RI dalam hal tidak lanjut proses tuntutan hukum,” kata Rachmat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelatih Qatar Sebut Laga Vs Timnas U23 Indonesia Sangat Sulit, Kecewa Babak Kedua

Pelatih Qatar Sebut Laga Vs Timnas U23 Indonesia Sangat Sulit, Kecewa Babak Kedua

Timnas Indonesia
Skorsing Ivar Jenner dan Ramadhan Sananta, Lewatkan Indonesia Vs Australia

Skorsing Ivar Jenner dan Ramadhan Sananta, Lewatkan Indonesia Vs Australia

Timnas Indonesia
Hasil Liga 1: Nainggolan Bantu Bhayangkara Pesta 7 Gol, PSM Bekuk PSIS

Hasil Liga 1: Nainggolan Bantu Bhayangkara Pesta 7 Gol, PSM Bekuk PSIS

Liga Indonesia
Alasan Wasit Tak Cek VAR Saat Usir Ivar Jenner pada Qatar Vs Indonesia

Alasan Wasit Tak Cek VAR Saat Usir Ivar Jenner pada Qatar Vs Indonesia

Timnas Indonesia
Profil Nasrullo Kabirov: Pernah ke Indonesia, Punya Riwayat Beri Qatar 3 Penalti

Profil Nasrullo Kabirov: Pernah ke Indonesia, Punya Riwayat Beri Qatar 3 Penalti

Internasional
Barcelona Vs PSG, Perang Besar Sepak Bola untuk Xavi

Barcelona Vs PSG, Perang Besar Sepak Bola untuk Xavi

Liga Champions
Update Ranking BWF: Jonatan Christie Tembus 3 Besar, Ginting Melorot 4 Tingkat

Update Ranking BWF: Jonatan Christie Tembus 3 Besar, Ginting Melorot 4 Tingkat

Badminton
AC Milan dan Rafael Leao Rilis Koleksi Spesial, Filosofi Peselancar

AC Milan dan Rafael Leao Rilis Koleksi Spesial, Filosofi Peselancar

Liga Italia
Daftar Pemain Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Daftar Pemain Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Anthony Engelen Siap Tarung di HSS Series 5 dengan 10 Jahitan di Kaki

Anthony Engelen Siap Tarung di HSS Series 5 dengan 10 Jahitan di Kaki

Olahraga
Championship Series Liga 1, Persib Pantang Bergantung Hasil Tim Lain

Championship Series Liga 1, Persib Pantang Bergantung Hasil Tim Lain

Liga Indonesia
3 Fakta Usai Timnas Indonesia Takluk dari Qatar di Piala Asia U23 2024

3 Fakta Usai Timnas Indonesia Takluk dari Qatar di Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Hasil Persebaya Vs Dewa United 0-3, Bajul Ijo Dijebol Mantan

Hasil Persebaya Vs Dewa United 0-3, Bajul Ijo Dijebol Mantan

Liga Indonesia
Barcelona Vs PSG, Bukan Pertarungan Xavi dan Luis Enrique

Barcelona Vs PSG, Bukan Pertarungan Xavi dan Luis Enrique

Liga Champions
Peringatan Pochettino kepada Jackson dan Madueke yang Rebutan Penalti

Peringatan Pochettino kepada Jackson dan Madueke yang Rebutan Penalti

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com