Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tontowi/Liliyana Kalah dan Harapan Pada Pelapis

Kompas.com - 08/04/2017, 17:13 WIB


 
KUCHING, Kompas.com - Langkah Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir harus terhenti di babak semifinal Malaysia Open Super Series Premier 2017 setelah dikalahkan Lu Kai/Huang Yaqiong (Tiongkok), dengan skor 8-21, 16-21.
 
“Kami cukup puas dengan penampilan kami di Malaysia Open ini. Kondisi cedera saya juga masih belum pulih benar, kemaren di perempat final main all out banget. Sekarang kami ingin mempersiapkan diri untuk turnamen Singapore Open Super Series 2017,” ujar Liliyana

Meski kalah, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir telah berhasil memenuhi ambisi tertinggi mereka dengan meraih prestasi yang diidam-idamkan seluruh pebulutangkis di dunia yaitu medali emas olimpiade. Pasangan rangking dua dunia ini menjadi pahlawan Indonesia dengan mempersembahkan satu-satunya medali emas untuk Merah-Putih di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
 
Pasca Rio, Tontowi/Liliyana masih berduet meskipun penampilan mereka tak seoptimal jelang olimpiade. Liliyana pun sempat dirundung cedera lutut kanan yang cukup mengganggunya saat bertanding.
 
Akan tetapi, Tontowi/Liliyana masih menjadi pasangan yang sulit untuk dikalahkan. Tontowi/Liliyana mengaku kini lebih menikmati permainan mereka di lapangan.
 
“Memang sekarang kami merasa lebih enjoy di lapangan. Dulu kan setiap bertanding itu fokusnya olimpiade, kami tidak mau hasilnya jelek di olimpiade. Kami mau peak performance kami ada di olimpiade,” jelas Liliyana.
 
“Sekarang emas olimpiade sudah dapat, bukan berarti kami kendor. Tetapi hanya mencoba untuk rileks dan menikmati pertandingan kami, yang paling penting target utama sudah dapat,” tambah Liliyana yang bersama Tontowi menjadi juara All England tiga kali berturut-turut pada tahun 2012, 2103 dan 2014 ini.
 
Meskipun masih menikmati perannya sebagai ganda campuran terbaik Indonesia yang menjadi andalan di setiap kejuaraan bergengsi, Tontowi/Liliyana berharap ada pemain pelapis yang mengiringi mereka, demi berjalannya roda regenerasi di sektor ganda campuran.
 
“Kami sih inginnya pemain pelapis juga bantu, ada yang naik (level). Saya yakin mereka juga mau, tetapi mereka butuh kesabaran, ketekunan dan kerja keras yang lebih lagi untuk mengejar ke level atas,” pungkas Liliyana yang sudah menjadi andalan di ganda campuran di tiga olimpiade, Beijing 2008, London 2012 dan Rio de Janeiro 2016.
 
“Kami tidak capek sih jadi andalan terus, sampai empat tahun lagi kalau bisa jadi andalan terus juga tidak apa-apa. Tetapi kan perlu ada regerasi juga,” kata Tontowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com