JAKARTA, Kompas.com - Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) mengajukan beberapa program untuk menghentikan terus merosotnya prestasi renang di tingkat internasional.
Salah satu program andalan yang diajukan pengurus baru di bawah pimpinan Anindya Bakrie ini adalah program "Yuk Renang." Program ini dipaparkan rombongan yang diwakili Sekjen PRSI Ali A Patiwiri melakukan audiensi dengfan Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto, Senin (27/2) siang.
Sekjen PRSI Ali A Patiwiri menyampaikan kedatangan PRSI ke kantor Kemenpora adalah untuk melaporkan program kerja dalam empat tahun ke depan. "Ada beberapa yang menjadi program unggulan kami akan kami laporkan untuk mendapat dukungan dari Menpora. Salah satunya adalah yang akan kami diluncurkan dalam waktu dekat program Yuk Renang," ujarnya.
"Program Yuk Renang ini paling tidak anak-anak Indonesia mempunyai talent untuk bisa berenang. Lebih jauh lagi konsep Yuk Renang mengajak masyarakat untuk berenang. Saya berharap renang bisa menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia. Dengan demikian olahraga renang semakin populer di kalangan masyarakat Indonesia," tambahnya.
Menurut Sesmenpora, karena ada hal penting yang akan dibahas maka pertemuan ini akan dijadwal ulang minggu depan. Pertemuan pekan depan antara Menpora Imam Nahrawi dengan Ketua Umun PRSI Anindya Bakrie.
"Pertama, kami menghargai kedatangan pengurus PRSI dalam konteks ingin melakukan upaya yang maksimal bagi memajukan PRSI yang di mana kita pernah menjadi "jawara" untuk renang di Sea Games. Kedua, PRSI ini ingin mengerakkan kembali budaya kecintaan pada renang melalui program 'Yuk Renang'. Dan ketiga, kita ini adalah negara maritim tetapi di Sea Games Singapura kita hanya mendapat satu medali emas. Hal ini tidak boleh terjadi lagi," ucap Gatot.
Masih menurut Gatot, poinnya adalah bagi mana pemerintah juga ikut mendorong keberadaan dari fasilitas infrastruktur untuk cabang renang berstandar nasional dan internasional. "Jadi itulah inti pertemuan hari ini. Nanti pada saat pertemuan antara Menpora dengan Ketua Umum PRSI minimal ada gambaran," ujar Gatot.
Renang Indonesia mengalami kemerosotan prestasi di tingkat internasional dalam beberapa tahun terakhir. Puncaknya adalah saat Indonesia hanya mampu meraih satu medali emas melalui Indra Gunawan pada SEA Games 2015 di Singapura. Padahal sebelumnya renang Indonesia masih mampu menyumbangkan 5 medali emas pada SEA Games 2013.
Untuk SEA Games 2017, Indonesia masih mengandalkan beberapa atlet senior seperti I Gde Siman Sudartawa, Triady Fauzi Sidiq serta Indra Gunawan. Pelatnas SEA Games 2017 tidak diadakan terpadu namun dipecah dalam tiga daerah yaitu Bali dengan 2 pelatih asing serta di Jakarta dan Bandung dengan pelatih lokal.
Peluang Indonesia untuk mengembalikan kejayaan di SEA Games 2017 Kuala Lumpur tampaknya sangat berat karena negara-negara saingan sudah sangat maju dan meninggalkan pola pembinaan lama. Singapura berharap menuai medali emas seperti 2015 (23 medali emas) melalui dua atlet putera andalan mereka: Joseph Schooling dan Quah Zheng Wen. Kedua atlet utama ini mengejar target meraih medali di Olimpiade Tokyo 2020 dengan berlatih dan bersekolah di Amerika Serikat.
PB PRSI pimpinan Anindya Bakrie terpilih menggantikan ketua umum lama, Sandiaga Uno yang mengundurkan diri sebelum masa tugasnya berakhir pada Maret 2017 ini. Dilantik pada Oktober 2016, Anindya Bakrie menyebut bahwa program pembinaan kepengurusannya akan mengutamakan keseimbangan antara prestasi dan pendidikan atlet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.