Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebijakan Trump Sempat Bikin 2 Atlet Khawatir

Kompas.com - 30/01/2017, 21:28 WIB

KOMPAS.com - Kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang membatasi visa untuk sejumlah negara musim bisa berdampak ke dunia olahraga. Setidaknya, Mo Farah dan Thon Maker sempat merasakan kekhawatiran.

Sejak dilantik menjadi Presiden AS pada 20 Januari lalu, Trump telah menandatangani beberapa executive order. Salah satu yang direncanakan adalah berkaitan dengan visa dan pengungsi.

Berdasar laporan SBS, Trump akan membatasi visa kepada tujuh negara, yaitu Irak, Iran, Suriah, Libia, Yaman, Sudan, dan Somalia.  

Putusan itu sempat membuat Mo Farah geram. Dia merupakan atlet asal Inggris. Namun, Farah lahir di Somalia dan keluarganya tinggal di Portland, Oregon.

"Pada 1 Januari tahun ini, Ratu Inggris telah menganugerahi saya gelar kebangsawanan. Pada 27 Januari, Presiden Trump seperti menganggap saya seperti seorang makhluk asing," tulis Farah di laman Facebook pribadinya, Minggu (29/1/2017).

Menurut Farah, putusan Trump hanya berdasar pada prasangka dan pengabaian. Pelari berusia 33 tahun itu juga mengatakan kebijakan tersebut bisa memecah belah dan bersifat diskriminatif.

Pihak Kementerian Luar Negeri Inggris lantas mencoba mencari kejelasan. Menteri Boris Johnson kemudian membahas dengan Pemerintah AS dan memberi penjelasan yang melegakan bagi Farah.

"Executive order itu tidak berlaku bagi Mo. Dia bisa kembali ke keluarganya setelah menjalani pemusatan latihan," jelas juru bicara Farah seperti dilansir dari BBC.

Kekhawatiran juga sempat melanda klub bola basket NBA, Milwaukee Bucks. Hal itu tak lepas dari status pemain baru, Thon Maker.

Maker lahir di Sudan pada 25 Februari 1997. Namun, dia memiliki kewarganegaraan ganda karena keluarganya pindah ke Australia pada 2002.

Sejumlah suporter Bucks merasa khawatir Maker akan kena dampak dari kebijakan Trump itu. Akan tetapi, kekhawatiran itu tak terbukti karena Maker bisa bermain saat Bucks kalah 108-112 dari Boston Celtics, Sabtu (29/11/2017).

"Apa yang terjadi di AS saat ini, tidaklah berdampak pada Thon. Percayalah," tulis petinggi Bucks, Alex Lasry, di akun Twitter pribadinya.

Sementara itu, pihak NBA langsung merespons kebijakan Trump terkait pembatasan visa kepada sejumlah negara. Saat ini, ada 113 pemain dari luar AS di NBA yang berasal dari 41 negara

"Kami mencoba menggali informasi dari Pemerintah AS tentang executive order itu dan dampaknya pada pemain kami. NBA merupakan liga global dan kami bangga bisa menjaring banyak pemain hebat ke sini," ujar Mike Bass, juru bicara NBA kepada FOX, Sabtu lalu.

Selain Maker, ada satu pemain lain asal Sudan yang bermain di NBA pada musim ini. Dia adalah Luol Deng, pemain Los Angeles Lakers.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com