JAKARTA, KOMPAS.com - Petarung asal Belanda, Vincent Latoel, melihat dukungan masyarakat Maluku berperan dalam kemenangannya atas Vaughn Donayre dari Filipina.
Keduanya berduel pada partai kelas ringan ajang One Championship seri pertama di Jakarta Convention Center, Sabtu (14/1/2017).
Pertandingan berlangsung hingga babak ketiga, yang diwarnai sejumlah dominasi Latoel. Dia mendapatkan posisi menguntungkan dengan membawahi lawan, tetapi tangan dan kakinya terkunci sehingga tidak bisa menuntaskan laga lebih cepat.
Hingga akhirnya, keputusan wasit memenangkan pria berusia 37 tahun itu.
Saat ditemui Kompas.com setelah pertandingan, Latoel mengatakan, "Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, hidup sebagai petarung terasa berat. Namun, dukungan orang lain, termasuk dari Maluku, dan sponsor membuat mimpi saya mejadi nyata."
"Terus dukung dan percayalah kepada saya, Maluku. Kalian pantas merasa bangga," tutur dia.
Latoel memang memilki kedekatan emosional dengan Indonesia. Dia memilki darah Maluku dari kakek dan neneknya.
Sejumlah anggota keluarganya masih menetap di Maluku. Dia juga memiliki beberapa teman di sana.
Berkat kemenangan atas Donayre, Latoel membuat rekorya jadi 17 kemenangan, 18 kekalahan, dan dua imbang.
One Championship seri pertama di Jakarta juga menggelar perebutan gelar Juara Kelas Menengah antara Vitaly Bigdash (Rusia) dan Aung La N Sang (Myanmar). Bigdash mempertahankan sabuknya setelah dinyatakan menang oleh wasit lewat duel lima ronde.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Vitaly Bigdash fends off a brave resistance from Aung La N Sang to remain #TheONE! #ONEFightNight #MMA #Jakarta pic.twitter.com/ZqCF76y060
— ONE Championship (@ONEChampionship) January 14, 2017