Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rossi Hanya 3 Kali Kalah dari Rekan Satu Tim di MotoGP

Kompas.com - 14/01/2017, 17:20 WIB

KOMPAS.com - Selama 15 kali penyelenggaraan MotoGP (2002-2016), Valentinno Rossi (Italia) terhitung hanya tiga kali kalah bersaing dari rekan satu timnya.

Satu-satunya partner tim yang pernah mengalahkan Rossi adalah Jorge Lorenzo (Spanyol), dan dia melakukannya tiga kali.

Selama 21 tahun berkarier di Grand Prix (1996-2016), Rossi tidak pernah memiliki rekan satu tim yang sama dalam kurun waktu lama, kecuali dengan Lorenzo.

Mereka bersama-sama memperkuat Yamaha selama tujuh musim (2008-2010, 2012-2016).

Rossi kali pertama naik ke kelas premier atau utama pada 2000 di kelas 500cc bersama Honda. Empat musim bersama Honda, Rossi selalu dominan atas rekan satu timnya.

Pada MotoGP 2002, dia mengalahkan Tohru Ukawa (Jepang). Tahun berikutnya, dia unggul atas Nicky Hayden (Amerika Serikat).

Pada 2004, Rossi pindah ke Yamaha. Rekan satu timnya pun tak bisa berbuat banyak. Rossi terlalu tangguh bagi Carlos Checa (Spnyol) yang menjadi rekannya pada 2005.

Tiga musim berikutnya, dia mendapatkan Colin Edwards (AS). Rossi jelas jauh lebih tangguh dibanding Edwards. Kedua pebalap ini akur dan berteman baik hingga sekarang.

Ujian sesungguhnya hadir ketika Lorenzo direkrut Yamaha pada 2008. Lorenzo tentu saja berstatus sebagai pebalap kedua, kala itu.

Dia tidak mendapatkan material yang sama dengan Rossi. Meski begitu, Lorenzo bisa memenangi balapan GP Portugal dan total enam kali naik podium.

Rossi dan Lorenzo juga memilih ban berbeda. Ketika itu, ada dua produsen ban yang menjadi sponsor MotoGP, Michelin dan Bridgstone.

Rossi memilih Bridgstone, sementara Lorenzo memilih bertahan dengan Michelin. Tembok pun dipasang sebagai pembatas garasi kedua pebalap.

Hubungan keduanya tidak membaik. Pada 2010, Rossi akhirnya merasakan kekalahan pertama dari rekan satu timnya sejak naik ke MotoGP.

Dia menutup musim dengan berada di urutan ketiga, sementara Lorenzo keluar sebagai juara dunia. Rossi pun hijrah ke Ducati dan kembali berpartner dengan Hayden pada 2011.

Rossi tidak mendapatkan hasil memuaskan selama dua musim memperkuat Ducati, tetapi tetap saja dia lebih baik dari Hayden.

Pada 2013, Rossi kembali ke Yamaha. Hubungannya dengan Lorenzo mulai membaik. Rossi masih kalah dari Lorenzo pada musim tersebut, lalu membalas pada tahun berikutnya.

Hubungan keduanya kembali panas pada 2015, terutama pada seri-seri terakhir. Lorenzo akhirnya keluar sebagai juara dunia, dan mengalahkan Rossi untuk kali ketiga.

Tahun lalu, hubungan kedua pebalap ini tidak membaik. Pada akhir musim, Rossi memenangi persaingan antara keduanya. Lorenzo memutuskan hijrah ke Duati.

JEAN-FRANCOIS MONIER/AFP PHOTO Pebalap Movistar Yamaha asal Italia, Valentino Rossi (kanan), tertawa bersama pebalap Suzuki asal Spanyol, Maverick Vinales, di atas podium Sirkuit Le Mans, setelah finis pertama dan ketiga pada balapan GP Perancis, Minggu (8/5/2016).

Yamaha berhasil mendapatkan Maverick Vinalas (Spanyol) dari Suzuki Ecstar untuk menggantikan Lorenzo.

"Saya sangat senang dengan pilihan yang kami buat. Tentu saja, ketika kamu kehilangan juara dunia seperti Jorge Lorenzo, akan sulit untuk mendapatkan penggantinya," kata bos Yamaha, Lin Jarvis, setelah mendapatkan Vinales.

Jarvis juga menjelaskan bahwa Rossi menghargai keputusan yang mereka buat dan tidak terlibat dalam penentuan siapa pengganti Lorenzo.

"Maverick pebalap tangguh dan akan terus berkembang. Saya senang bisa mendapatkan rekan satu tim yang tangguh," kata Rossi beberapa waktu lalu.

"Saya punya pengalaman, dia masih muda, dan kami berdua merupakan pebalap yang bagus," ujar dia menambahkan.

Rossi dan Vinales terlihat akur hingga saat ini. Pada ulang tahun Vinales yang ke-22, 12 Januari kemarin, Rossi juga terlihat senang.

Vinales bukan tipikal pebalap yang bisa berbicara terbuka seperti Marc Marquez, pebalap Repsol Honda yang dulu juga dekat dengan Rossi tetapi akhirnya berselisih.

Vinales lebih pendiam, tetapi tidak sampai setertutup dan secuek Lorenzo.

Fakta ini mungkin bisa membuat kombinasi antara Rossi dan Vinales akan berjalan mulus. Namun, tak ada yang tahu apa yang akan terjadi.

"Dia (Vinales) bergabung di tim ini bukan demi menjadi bintang atau demi uang. Dia hanya ingin menjadi juara dunia, menjadi yang terbaik. Hal itulah yang meyakinkan kami," kata Jarvis.

Vinales pernah mengatakan bawa dia memilih Yamaha karena akan punya kesempatan langka untuk belajar langsung dari sang master, Rossi.

Akankah hubungan manis ini bertahan selamanya?

Berikut ini hasil balapan Rossi dan rekan satu timnya di kelas MotoGP.

Musim Peringkat Rosi Peringkat Rekan Satu Tim
2002 1 (33 poin) Tohru Ukawa 3 (209)
2003 1 (357) Nicky Hayden 5 (130)
2004 1 (304) Carlos Checa 7 (117)
2005 1 (367) Colin Edwards 4 (179)
2006 2 (247) Colin Edwards 7 (124)
2007 3 (241) Colin Edwards 9 (124)
2008 1 (373) Jorge Lorenzo 4 (190)
2009 1 (306) Jorge Lorenzo 2 (261)
2010 3 (233) Jorge Lorenzo 1 (383)
2011 7 (139) Nicky Hayden 8 (132)
2012 6 (163) Nicky Hayden 9 (122)
2013 4 (237) Jorge Lorenzo 2 (330)
2014 2 (295) Jorge Lorenzo 3 (263)
2015 2 (325) Jorge Lorenzo 1 (263)
2016 2 (249) Jorge Lorenzo 3 (233)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber gpone
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

Liga Italia
Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Liga Indonesia
Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Bundesliga
5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

Bundesliga
Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Liga Indonesia
Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bundesliga
Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Liga Spanyol
Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Motogp
Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Liga Indonesia
Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Prediksi Ranking FIFA: Indonesia Salip Malaysia, Naik Peringkat Ke-135

Prediksi Ranking FIFA: Indonesia Salip Malaysia, Naik Peringkat Ke-135

Timnas Indonesia
Jadwal Spain Masters 2024, Indonesia Pastikan Wakil di Perempat Final

Jadwal Spain Masters 2024, Indonesia Pastikan Wakil di Perempat Final

Badminton
Kalahkan Arema FC, Bajul Ijo Langsung Penuhi Janji Jalan Kaki 1,5 Km

Kalahkan Arema FC, Bajul Ijo Langsung Penuhi Janji Jalan Kaki 1,5 Km

Liga Indonesia
Ronaldo Marah ke Wasit Setelah Portugal Kalah

Ronaldo Marah ke Wasit Setelah Portugal Kalah

Internasional
Dampak Program Naturalisasi bagi Level Persaingan Timnas Indonesia

Dampak Program Naturalisasi bagi Level Persaingan Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com