Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Napak Tilas Perjalanan Sean Gelael di GP2 2016

Kompas.com - 19/12/2016, 12:00 WIB
Sri Noviyanti

Penulis


KOMPAS.com –
Musim GP2 2016 selesai sudah. Total, 11 sirkuit ditapaki pebalap muda Indonesia Sean Gelael di ajang ini, mulai dari Barcelona hingga Yas Marina.

Ada banyak pelajaran berharga yang bisa dipetik. Lalu apa saja yang dibawa pulang Sean?

Capaian terbaik Sean didapatkan saat ia naik podium di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, pada feature race, Sabtu (2/7/2016). Ia mantap naik podium setelah finis di urutan kedua.

Merujuk catatan perjalanannya, Sean juga sempat mendapatkan poin setelah finis di urutan ketujuh di Sirkuit Baku, Azebaijan, pada feature race, Sabtu (18/6/2016).

Urutan finis terbaik lain adalah saat ia berlaga di Sirkuit Hungaroring, Budapest, Hongaria. Sean menamatkan sprint race pada Minggu, (24/7/2016) di peringkat sepuluh.

Sayangnya, menempati peringkat sepuluh di laga itu tidak membuat kantong poin Sean bertambah.

Seperti diketahui, pada balapan kedua (sprint race) di balapan GP2 hanya delapan pebalap urutan teratas yang berhak mendapatkan tambahan angka.

Hitungan ini berbeda dengan balapan pertama (feature race) yang memiliki aturan bahwa tambahan poin diberikan untuk sepuluh pebalap teratas.

Pengalaman Sean selama 2016 juga tak selalu manis. Di antaranya, Sean sempat mendapat beberapa kali penalti.

Di Barcelona, misalnya, ia yang membalap dari posisi paling belakang, sempat finis di posisi ke-13. Namun, karena dinilai melanggar batas kecepatan saat melintas di pit line, Sean mendapat penalti lima detik sehingga posisinya melorot ke peringkat 18.

Begitu juga saat berjumpa dengan Sirkuit Silverstone, Inggris, pada 10 Juli 2016. Pada feature race, Sean sempat mendapat hukuman penalti 10 detik, lagi-lagi karena dinilai melanggar batas kecepatan di pit line.

SAM BLOXHAM/GP2 SERIES Dua pebalap Pertamina Campos Racing, Sean Gelael (kiri, Indonesia) dan Mitch Evans (Selandia Baru), berjalan di paddock Hockenheimring pada hari pertama GP2 Jerman, Jumat (29/7/2016).

Tak hanya penalti, Sean juga mendapat pengalaman pahit berupa diskualifikasi saat ia membalap di Sirkuit Monza, Italia, Sabtu (3/9/2016).

Ia tak kuasa menghindari insiden kecelakaan antara pebalap tim Rapax Arthur Pic dengan pebalap Carlin Sergio Canamasas pada putaran ke-16. Pada situasi itu, Sean yang hendak keluar dari pit stop tertahan dan terancam tertinggal satu putaran.

Sean lalu berupaya melewati mobil pengaman. Langkah ini ternyata dianggap melanggar batas kecepatan sehingga Sean pun terkena diskualifikasi.

“Tentu saya banyak belajar dari kegagalan maupun kesuksesan saya untuk mendapatkan poin dan naik podium. Ajang ini tak mudah, persaingan sangat kompetitif,” ujar Sean dikutip Kompas.com, Rabu (7/9/2016).

JAGONYA AYAM Helm pebalap Indonesia, Sean Gelael, dengan desain khusus yang dipakai pada GP2 Series 2016.

Semua catatan perjalanan itu bagi Sean merupakan pengalaman terbaik. Lagi pula, dia juga mendapat penghargaan sebagai pemilik helm dengan desain terbaik, pada akhir musim balap tahun ini.

Helm Sean didesain bergaya hip hop dengan warna emas dominan. Inspirasi itu didapat karena dia memang menyukai budaya hip hop Amerika Serikat.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sandro Tonali Didakwa 50 Kali Melanggar Aturan Judi FA dalam 3 Bulan

Sandro Tonali Didakwa 50 Kali Melanggar Aturan Judi FA dalam 3 Bulan

Liga Inggris
Shin Tae-yong Ungkap Timnas Indonesia Akan Tambah Amunisi Baru

Shin Tae-yong Ungkap Timnas Indonesia Akan Tambah Amunisi Baru

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Yakin Level Timnas Indonesia Akan Terus Berkembang

Shin Tae-yong Yakin Level Timnas Indonesia Akan Terus Berkembang

Timnas Indonesia
Hasil Persib Bandung Vs Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Frustrasi

Hasil Persib Bandung Vs Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Frustrasi

Liga Indonesia
Usai Dipecat, Phillipe Troussier Ungkap Akan Rindukan Vietnam

Usai Dipecat, Phillipe Troussier Ungkap Akan Rindukan Vietnam

Internasional
Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

Liga Indonesia
Persikabo Jadi Tim Liga 1 2023-2024 Pertama yang Degradasi

Persikabo Jadi Tim Liga 1 2023-2024 Pertama yang Degradasi

Liga Indonesia
Hasil Persib Vs Bhayangkara FC 0-0, Guardian Bertahan dari Gempuran Maung Bandung

Hasil Persib Vs Bhayangkara FC 0-0, Guardian Bertahan dari Gempuran Maung Bandung

Liga Indonesia
SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Liga Indonesia
Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Liga Indonesia
AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

Liga Italia
Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Liga Indonesia
Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Bundesliga
5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

Bundesliga
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com