Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaya "Stylish" Chico Aura

Kompas.com - 13/11/2016, 23:30 WIB

BILBAO, KOMPAS.com - Penampilan tunggal putera Chico Aura Dwi Wardoyo di Kejuaraan Dunia Junior (WJC) 2016 di Bilbao, Spanyol, memperkuat tanda-tanda munculnya generasi bulu tangkis nasional  yang atraktif.

Chico, pemain kelahiran Jayapura pada 15 Juni 1998, memang gagal menjadi juara setelah di final dikalahkan pemain Tiongkok, Sun Feixiang dalam dua gim 19-21, 12-21.

Namun keberhasilan Chico lolos ke final menjadi catatan sendiri karena target tim Indonesia di tunggal putera hanyalah sampai babak semifinal. Apalagi lawannya di final, Feixiang bukan pemain sembarangan karena pernah menjadi juara Kejuaraan Asia JUnior (AJC) 2016.

Di atas kertas, Chico memang kalah dari lawannya.  Chico saat ini berada di urutan 361 dunia, sementara Sun ada di posisi ke 246.

badmintonindonesia Chico Aura Dwi Wardoyo

Dengan tinggi 1,79 m dan penampilan dengan sosok Melanesia, Chico menajdi tontonan sendiri. Ditambah lagi  gayanya yang atraktif setiapkali mampu memenangi poin dari lawannya. saat mengalahkan  Lee Zii Jia (Malaysia) 21-19, 21-18 di laga semifinal pada Sabtu (12/11/2016), Chico merayakannya dengan bergaya seperti sprinter dunia, Usain Bolt dengan jari menunjuk ke langit.

Pelatih tunggal putra, Deni Danuaji memuji permainan anak buahnya yang pantang menyerah.  "Kesempatan sebenarnya terbuka di gim pertama, tapi sayang di poin-poin akhir dia terlalu hati-hati. Akhirnya malah mati sendiri," ujar Deni.

"Di gim kedua masih terbawa irama permainan lawan. Dia juga jadinya tidak bisa berkembang, senjata dia adalah serangan. Nah di game kedua ini dia tidak bisa mencari menyerang akhirnya dia bingung sendiri, lawan juga lebih banyak adu drive, di drive ini lawan memang lebih bagus," tambahnya.

Sektor tunggal putra sendiri bukan menjadi sektor andalan merah putih di ajang WJC kali ini, namun Deni sendiri memiliki target pribadi untuk bisa meloloskan anak didiknya ke semifinal. Raihan perak ini menjadi catatan prestasi tersendiri bagi Deni.

"Saya tetap bersyukur dan puas melihat penampilan Chico selama di WJC ini, dia juga persiapan kurang lebih enam bulan. Dia di Cipayung sudah hampir satu tahun, dan lebih matang dari yang lain," ujarnya.

"Semoga dia nanti bisa lebih berkembang lagi ke depannya, bisa bersaing dengan senior-seniornya karena saya lihat dia punya motivasi dan punya karakter yang bagus," pungkas Deni.

Hadirnya Chico kita harap akan melengkapi generasi baru tunggal putera yang sempat suram usai habisnya generasi Sony Dwi Kuncoro dan Simon Santoso. Generasi baru yang ditandai oleh Jonatan Christie, Ihsan Maulana Mustofa, Anthony Ginting dan kini, Chico Aura kita harap dapat  terus berkembang dan mencapai puncaknya di Olimpiade Tokyo 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com