Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pak Soni, Soal Bonus PON Masih Terkatung....

Kompas.com - 31/10/2016, 23:47 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorTjahjo Sasongko

JAKARTA, Kompas.com - Di bidang olah raga DKI, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Soni Sumarsono masih memiliki satu agenda yang belum tuntas yaitu masalah bonus PON XIX/2016.

Kontingen DKI yang merupakan juara umum bertahan pada PON XVIII/2012 di Pekan Baru Riau akhirnya menempati posisi tiga pada PON XIX di Jawa Barat, September lalu. Kontingen DKI berada di bawah tuan rumah Jawa Barat dan juara PON XVII/2008, Jawa Timur yang berada di urutan dua.

DKI mengumpulkan 132 medali emas, 124 perak dan 118 perunggu. DKI hanya kalah perak dan perunggu dari Jawa Timur yang mengumpulkan 132 emas, 138 perak dan 134 perunggu. Sementara tuan rumah Jawa Barat kokoh di posisi juara umum dengan 217 medali emas, 157 perak dan 157 perunggu.

Meski gagal mempertahankan gelar juara umum, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama  telah berjanji memberikan bonus kepada mereka yang berprestasi di ajang olah raga empat tahunan ini.  Pada awal tahun ini, Ahok sempat melontarkan janji untuk memberikan bonus sebesar Rp 1 milyar kepada peraih medali emas namun dengan makanisme penyaluran melalui perkumpulan olah raga atlet yang bersangkutan.

Besaran dan mekanisme pemberian yang tak lazim ini memang kemudian menimbulkan banyak spekulasi.  Para pemangku kepentingan olah raga DKI tampaknya memang mengalami sedikit kerikuhan untuk  mencari formula yang paling kompromistis dengan keinginan Guberfnur serta tidak meninggalkan tradisi lama dengan memberikan bonus kepada peraih medali emas, perak dan perunggu.

Penyerahan tali asih atau pun bonus ini sebenarnya direncanakan diberikan sebelum Ahok  mengamabil cuti untuk mengikuti proses pemilihan calaon Gubernbur DKI yang pemilihannya akan berlangsung pada Februari 2017 mendatang.  Namun rencana pemberian yang akan dilakukan pada 19 Oktober dan kemudian pada 27 Oktober tidak terwujud dengan alasan  masih terbentur pada persetujuan APBD-P di Kemendagri.

Janji bonus kepada atlet peraih medali PON sebesar 1 milyar dari Ahok memang sempat menjadi psy war buat kontingen daerah lain menjelang dan selama berlangsungnya PON XIX/2016 lalu.  Kepala-kepala daerah besar cenderung menyimpan besaran bonus yang akan diberikan, namun "memanjakan" atlet mereka dengan uang saku yang besar serta "bonus dadakan" yang diberikan kepada para peraih medali emas.

Kontingen Jawa Timur yang paling mencolok dengan "mengganjar" setiap peraih emdali emas dengan bonus sebesar Rp 30 juta, sementara tuan rumah Jawa Barat memberikan bonus dadakan Rp 10 juta untuk setiap peraih medali emas.

Ketua Umum KONI DKI, Raja Sapta Ervian mengaku masih menunggu kejelasan soal bonus PON XIX/2016 ini dari Pemprov DKI.  Ia juga mengharap segera adanya kejelasan mengenai bonus ini, apalagi  para atlet belum menerima uang pembinaan untuk bulan Oktober ini.

Menurutnya, kemungkinan masalah bonus ini akan dibicarakan Rabu (2/11/2016) bersama Pemprov DKI. "Kami juga berharap segera adanya kepastian soal ini buat para atlet," kata Ervian atau Eyi.

Kalau masalah penundaan pemberian ini berada di kebijakan Kemendagri, tentu bukan sesuatu yang sulit buat Plt Gubernur Soni Sumarsono sebegai orang dari instansi yang sama. Artinya, kekhawatiran sebagian besar atlet bahwa kepastian bonus harus menunggu proses PIlkada DKI menjadi tidak beralasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apresiasi untuk Perjuangan Tim Thomas-Uber Indonesia

Apresiasi untuk Perjuangan Tim Thomas-Uber Indonesia

Badminton
Klok Lihat Marselino Kerja Keras untuk Negara, Sesalkan Warganet yang Asal Bicara

Klok Lihat Marselino Kerja Keras untuk Negara, Sesalkan Warganet yang Asal Bicara

Liga Indonesia
Hasil dan Klasemen Liga Italia: Roma Vs Juventus 1-1, Milan Imbang

Hasil dan Klasemen Liga Italia: Roma Vs Juventus 1-1, Milan Imbang

Liga Italia
Hasil Roma Vs Juventus 1-1: Bremer Selamatkan Bianconeri

Hasil Roma Vs Juventus 1-1: Bremer Selamatkan Bianconeri

Liga Italia
Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Liga Italia
Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Liga Inggris
Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Sports
Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Badminton
Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Liga Inggris
Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Badminton
Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Badminton
Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com