Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Renang Prestasi dan Renang Indah Jadi Perhatian Utama

Kompas.com - 14/10/2016, 00:41 WIB


JAKARTA, Kompas.com - Cabang renang prestasi dan renang indah DKI menjadi pusat perhatian di cabang akuatik pada pelaksanaan Pekan Olah Raga Nasional XIX di JaWa Barat, bulan lalu.

Cabang renang prestasi menorehkan hasil gemilang dengan merebut 7 medali emas, 11 perak dan 9 perunggu dalam lomba renang prestasi di kolam renang Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, 14-20 September lalu.

Hasil ini merupakan perbaikan signifikan dari prestasi tim renang prestasi DKI di ajang PON XVIII/2012 di Pekan Baru, Riau. Ketika itu tim renang DKI gagal memperoleh medali emas.

Peroelah medali ini ditambah dengan  keberhasilan para atlet renang prestasi DKI yang berhasil mempertamjam rekor PON antara lain atlet Sofie Kemala (50 meter punggung), Gagarin Ntahniel Yus (100 meter gaya dada) serta estafet 4x100 meter gaya ganti putera yang terdiri dari I Gde Siman Sudartawa, Alexis Wijaya Ohmar, Gagarin Nathaniel Yus dan Adityastha Rai Wratsangka.

badmintonindonesia Sebagian atlet akuatik DKI ke PON XIX/2016

lketua UMum PRSI DKI Jakarta, Rudy Salahuddin, memberi penghargaan secara lisan dalam acara pembubaran skuad akuatik DKI jakarta ke PON XIX/2016 di FX Senayan, Kamis (13/10/2016). Menurut Rudy Bun -panggilan Rudy Salahuddin-, keberhasilan para atlet renang adalah berkat adanya koordinasi yang baik antara pelatih dan atlet. "Tentu atlet dan pelatih yang tahu kebutuhan mereka sendiri. Coba kamu cari sendiri."

Sementara kepala petih tim PON XIX/2016, Felix C. Sutanto mengakui  penampilan puncak para atlet renang DKI merupakan buah dari persiapan yang baik. "sebelum berangkat ke Bandung, para atlet dipersiapkan dengan baik.  Sebagian  berlatih di Gold Coast, Australia, Bolles di Amerika, serta para atlet dari PR Almagary yang dipersiapkan sendiri oleh Pak Yus," kata Felix.

DKI sebenarnya berharap dapat mendulang medali emas lebih banyak. Sayangnya beberapa nomor harapan mengalami kegagalan di kolam. Kegagalan yang menyakitkan antara lain seperti terjadi di nomor 4x200 meter gaya bebas putera, ketika salah seorang atlet mencatat waktu buruk di babak final. Saat itu, Siman Sudartawa sebagai perenang terakhri kalah tipis dari Triady Fauzi sebagai perenang jangkar kuartet  Jawa Barat.

Cabang akuatik PON XIX juga mencatat kejadian ganjil di nomor renang indah. Atket DKI, Adella Amanda Nirmala (27) yang berpeluang memperoleh medali emas tidak diijinkan tampil dengan alasan sudah melampaui batas usia maksimal. Adella  yang berpeluag menyabet medali emaas di nomor single dan double serta beregu harus menerima kenyataan dilarang tampil karena melampaui batas maksimum usia 26 tahun.

Rudy Bun yang saat itu bertindak sebagai manajer tim renang indah DKI, memutuskan tidak mau mengikuti aturan yang keliru dan memilih mundur. "Kami tak ingin dianggap menyalahi aturan hanya karena ingin mengejar medali," katanya.

Acara pembubaran tim akuatik DKI Jakarta ke PON XIX/2016 dihadiri tim putra putri polo air yang merebut medali emas, serta tim lomncat indah yang berjaya dengan 2 emas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com