BANGKOK, Kompas.com - Tunggalo putra Panji Ahmad Maulana tampil cemerlang di babak kedua turnamen Thailand Open Grand Prix Gold 2016 dengan menaklukkan unggulan keempatbelas yang juga salah satu andalan tuan rumah, Khosit Phetpradab, 21-17, 21-16.
Phetpradab belakangan menunjukkan grafik penampilan yang menanjak. Ia bahkan mengalahkan pemain top dunia di ajang Japan Open Super Series 2016. Tak heran jika harapan pendukung Thailand padanya cukup besar.
Namun Panji memupuskan harapan Phetpradab dan merebut tiket babak 16 besar yang akan dilangsungkan besok, Kamis (6/10) di National Stadium.
Bermain dengan tempo yang cepat, Panji unggul di bola-bola depan net. Hal ini menjadikannya lebih mudah untuk mengatur pergerakan Phetpradab. Kala unggul jauh 12-6, Phetpradab kemudian menyusul hingga kedudukan imbang 15-15. Akan tetapi Panji tak membiarkan ia disusul lawan, serangan-serangan lantas dilancarkan Panji dan akhirnya menutup gim pertama dengan kemenangan.
Di gim kedua, Panji tampil lebih sabar dan mengontrol arah bola dengan hati-hati. Salah mengembalikan bola bisa berakibat fatal, apalagi Phetpradab punya smash keras yang tajam. Panji tampil lebih konsisten hingga akhir game, sebaliknya, Phetpradab justru banyak melakukan kesalahan sendiri.
“Saya menganggap pertandingan ini sebagai latihan, jadi saya tidak terlau memikirkan lawan. Walaupun sekarang lawan sedang bagus dan didukung penonton, ya cuek aja sih. Saya bisa menikmati permainan, lebih tenang dan fokus. Saya merasa bisa mengeluarkan kemampuan saya,” ungkap Panji ketika diwawancara Badmintonindonesia.org.
“Secara teknik, saya banyak mengarahkan bola-bola ke belakang dan mempercepat pergerakan di depan net. Sebetulnya tidak menyangka juga akan menang dua game langsung,” tutur pemain kelahiran Tasikmalaya, 21 Juli 1997 ini.
Di babak enam belas besar, Panji akan kembali ditantang wakil tuan rumah, sekaligus pemain yang mengalahkan rekannya, Muhammad Bayu Pangisthu di babak pertama, yaitu Tanongsak Saensomboonsuk.
“Pokoknya jangan takut duluan, malam ini saya akan mempelajari permainan dia seperti apa. Soal strategi, saya akan lihat kondisi di lapangan dulu dan mencoba beberapa strategi. Kalau sesuai, dilanjutkan. Kalau tidak, ganti strategi lain,” ungkapnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.