Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penambahan "Ramp" di GBK Tak Sejalan dengan UU Cagar Budaya

Kompas.com - 05/10/2016, 08:08 WIB
Suhartono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Sidang Pemugaran DKI Jakarta menilai, rencana pemerintah untuk memodifikasi Stadion Utama Gelora Bung Karno dengan menambah ramp-ramp atau akses jalan landai bagi penonton untuk menuju lantai atas stadion tak memenuhi syarat secara perundang-undangan.

Selain tak sejalan dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, juga UU Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung berikut peraturan pelaksanaannya dalam evakuasi kebakaran.

Ketua Tim Sidang Pemugaran DKI Jakarta Bambang Eryudhawan di Jakarta, Senin (3/10) mengatakan, Tim Sidang Pemugaran sudah melakukan simulasi dengan langsung mendatangi stadion utama GBK setelah Satgas Infrastruktur Asian Games 2018 datang dan menyerahkan permohonan izin untuk memodifikasi stadion utama GBK pada pekan lalu.

"Hasilnya, dari sisi cagar budaya, penambahan ramp di sekeliling stadion mengubah bentuk asli stadion utama sebagai warisan dan cagar budaya masa lalu sesuai dengan UU Cagar Budaya," kata Bambang.

Penambahan ramp, tambah Bambang, yang disebutkan untuk mempermudah akses penyandang disabilitas naik dan turun ke lantai berikutnya, dinilai ternyata tidak terlalu menguntungkan bagi mereka.

"Selain waktu tempuhnya untuk akses mereka jadi lebih lama dan membahayakan, juga penempatan penyandang disabilitas nantinya tidak tersebar di seluruh stadion, tetapi seharusnya ditempatkan pada tempat khusus dengan lift khusus sehingga mereka terakomodasi aksesnya, selain juga aman dan nyaman untuk keselamatannya," ujarnya.

Dok. Harian Kompas Rencana pengembangan Stadion Utama Gelora Bung Karno untuk penyelenggaraan Asian Games 2018.

Menurut Bambang, dari sisi evakuasi jika terjadi kebakaran, ramp-ramp tersebut juga tidak efektif.

"Karena justru mempersulit penyelamatan saat evakuasi kebakaran akibat jarak tempuhnya terlalu lama dan panjang ramp-nya," jelas Bambang.

Oleh karena itu, Bambang mengatakan, jika Satgas Infrastruktur Asian Games tidak mengajukan rancangan baru yang sesuai dengan persyaratan ketiga UU tersebut, Tim Sidang Pemugaran akan menolak.

"Lebih baik, pemerintah menggunakan dana yang besar untuk memodifikasi stadiun utama GBK itu, selain memperkuat struktur bangunan di sejumlah sektor di stadion utama GBK dan mempercantik pencahayaan, tata suara atau lainnya di GBK. Hal itu justru lebih efektif di saat ketersediaan anggaran yang sulit ini," kata Bambang.

Terkait keputusan Tim Sidang Pemugaran DKI Jakarta atas rencana pemerintah memodifikasi stadion utama GBK, Bambang mengatakan akan dibahas atau diputuskan pada Rabu (5/10) mendatang.

"Pegangan kami adalah keputusan Gubernur DKI Jakarta yang menyatakan, pemprov DKI akan melancarkan kesiapan Asian Games tetapi jangan melanggar aturan dan warisan budaya dan sejarah Indonesia. Semoga mereka tidak memaksa untuk memodifikasi stadion utama GBK yang tidak memenuhi persyaratan itu. Terlalu konyol pemerintah jika memaksa diri. Kasihan pak Jokowi (Presiden RI) nantinya," tutur Bambang.

Dok. Harian Kompas Rencana pengembangan Stadion Utama Gelora Bung Karno untuk penyelenggaraan Asian Games 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Persik Vs PSS 4-4, Diwarnai Hattrick Tendangan Penalti

Hasil Persik Vs PSS 4-4, Diwarnai Hattrick Tendangan Penalti

Liga Indonesia
'Bocoran' Grup WhatsApp Timnas U23 soal Kembalinya Nathan

"Bocoran" Grup WhatsApp Timnas U23 soal Kembalinya Nathan

Timnas Indonesia
Persib Bandung Vs Borneo FC, Maung Cari Cara Bongkar Pertahanan Pesut Etam yang Minim Kebobolan

Persib Bandung Vs Borneo FC, Maung Cari Cara Bongkar Pertahanan Pesut Etam yang Minim Kebobolan

Liga Indonesia
Persib Bandung Vs Borneo FC, Disebut-sebut Layaknya Derby

Persib Bandung Vs Borneo FC, Disebut-sebut Layaknya Derby

Liga Indonesia
Pernyataan Ini Bukti STY Tidak Setengah Hati Lawan Korsel

Pernyataan Ini Bukti STY Tidak Setengah Hati Lawan Korsel

Timnas Indonesia
Pelatih Korea Selatan Ungkap Kekuatan Timnas U23 Indonesia

Pelatih Korea Selatan Ungkap Kekuatan Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Mantan Wasit Liga 1 Pimpin Laga Indonesia Vs Korsel

Mantan Wasit Liga 1 Pimpin Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
Isi Hati Shin Tae-yong Jelang Menghadapi Negara Kelahirannya

Isi Hati Shin Tae-yong Jelang Menghadapi Negara Kelahirannya

Timnas Indonesia
Daftar Tim dan Jadwal Pertandingan PLN Mobile Proliga 2024

Daftar Tim dan Jadwal Pertandingan PLN Mobile Proliga 2024

Sports
Indonesia Vs Korea Selatan, STY Sebetulnya Ingin Melawan Jepang

Indonesia Vs Korea Selatan, STY Sebetulnya Ingin Melawan Jepang

Timnas Indonesia
Hasil Persebaya Vs Bali United 0-2, Irfan Jaya dkk ke Championship Series

Hasil Persebaya Vs Bali United 0-2, Irfan Jaya dkk ke Championship Series

Liga Indonesia
Rizky Ridho Cerita Assist ke Witan, Hasil Amarah Shin Tae-yong

Rizky Ridho Cerita Assist ke Witan, Hasil Amarah Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Kelebihan dan Kekurangan Timnas U23 Korsel di Mata Jurnalis Korea

Kelebihan dan Kekurangan Timnas U23 Korsel di Mata Jurnalis Korea

Timnas Indonesia
Siaran Langsung & Jadwal Tim Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Siaran Langsung & Jadwal Tim Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Indonesia Vs Korea Selatan, Gelandang Korsel Puji Gaya Bermain Garuda Muda

Indonesia Vs Korea Selatan, Gelandang Korsel Puji Gaya Bermain Garuda Muda

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com