NUNUKAN,KOMPAS.com – Senyum semringah tampak di wajah Chaerul Adzan - peraih medali emas PON XIX/2016 untuk Kalimantan Utara - ketika disambut rekan-rekannya sesama pasukan Pemadam Kebakaran, sesampainya di Bandara Nunukan, Kamis (29/9/2016).
Selain mereka, Chaerul juga dijemput oleh Kepala Disbuparpora Kabupaten Nunukan, Rachmaji Sukirno, kedua orang tua, dan pengurus KONI Nunukan. Sejumlah rekan sesama atlet taekwondo Nunukan pun tampak hadir.
Dikawal dengan pasukan pemadam kebakaran, Chaerul kemudian diarak keliling kota.
Chaerul Adzan meraih medali emas seusai mengalahkan taekwondoin Nusa Tenggara Timur, Rocky Roland Bungsu Lay, dengan skor telak, 18-5.
Anak pengurus masjid Al–Azis yang turun di kelas under 63 kg itu mengaku tantangan terberat untuk merebut emas pada PON 2016 bukan saat mengalahkan taekwondoin asal NTT itu, melainkan saat melawan atlet Bali sekaligus kawannya di pelatnas, Ardia.
”Senang rasanya bisa membawa pulang emas untuk Provinsi Kaltara,” ujarnya.
Dengan modal emas di PON 2016, Chaerul mengaku optimistis untuk menargetkan emas dalam ajang kejuaraan antarnegara-negara se-Asia Tenggara, SEA Games.
“Target ke depan emas adalah meraih emas di ajang SEA Games, doakan ya,” tutur dia.
Ketua KONI Nunukan, Thoyib mengaku belum tahu pasti bonus yang akan diterima Chaerul Adzan. Menurut dia, untuk pemberian bonus kepada atlet berpretasi diserahkan kepada pemerintah daerah dan pemerintah provinsi.
“Dari KONI sudah ada SK-nya, tetapi kecil. Kalau dari Pemprov Kaltara, menurut KONI, bisa dapat 300 (juta rupiah) tetapi kemarin Gubernus mengatakan hanya 150 juta (rupiah),“ ujar Thoyib.
Dalam PON 2016, KONI Nunukan mengirim 8 atlet untuk nomor panjat tebing dan taekwondo. Kontingan Kaltara dalam PON 2016 berhasil membawa pulang tiga medali emas dan menempati urutan ke-27 dalam perolehan medali.