RIO DE JANEIRO, KOMPAS.com - Paralimpiade Rio 2016 ditutup pada Minggu (18/9/2016) atau Senin pagi WIB. China tampil sebagai juara umum pada pesta olahraga bagi para atlet dengan ketidakmampuan dalam mobilitas.
China mendapatkan 107 medali emas dari total 239 medali yang diraih. Mereka unggul jauh dari Inggris Raya (64 emas), Ukraina (41 emas), Amerika Serikat (40 emas), dan Australia (22 emas).
Negeri Tirai Bambu itu mempertahankan dominasinya di Paralimpiade. Empat tahun lalu, mereka juga menjadi juara umum dengan koleksi 95 medali emas.
Indonesia yang mengirimkan 9 atlet berada di posisi ke-76 dengan raihan satu medali perunggu. Medali tersebut didapat Ni Nengah Widiasih melalui nomor kompetisi powerlifting (kelas -41 kg) dengan total angkatan 96 kg, Jumat (9/9/2016).
Raihan perunggu Paralimpiade 2016 menambah catatan prestasi internasional wanita asal Pulau Dewata ini yang sebelumnya medali perak Asian Para Games 2014 dan perunggu pada Kejuaraan Dunia 2014 di Dubai.
"Selamat dan terima kasih buat Ni Nengah Widiasih yang telah merebut medali perunggu Paralimpiade saat kita tengah memperingati Haornas," kata Menpora Imam Nahrawi, seusai mendengar kabar keberhasilan Ni Nengah Widiasih.
Seperti halnya atlet Olimpiade, Ni Nengah Widiasih juga akan mendapatkan bonus Rp 1 miliar dari pemerintah. Dia juga akan mendapatkan tunjangan bulanan sebesar Rp 10 juta.
"Pemerintah akan penuhi janji beri bonus Rp 1 miliar untuk Widiasih, sama dengan atlet Olimpiade, karena tidak ada diskriminasi,” kata Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, kepada BBC Indonesia, Kamis (15/9/2016).
Ni Nengah Widiasih pun menjaga tren peraihan medali Indonesia di Paralimpiade yang mulai kembali muncul sejak London 2012.
"Dengan satu medali perunggu ini, Indonesia sudah memastikan tradisi medali di paralimpiade,” tutur Menpora.
Empat tahun lalu, Indonesia juga meraih medali perunggu. Prestasi itu dicatat David Jacobs dari nomor tenis meja.
Indonesia pertama kali ikut Paralimpiade pada 1976 di Toronto. Saat itu, Itria Dini dan Syarifuddin mempersembahkan medali emas dari total enam medali yang diperoleh.
Dua emas juga didapat pada Paralimpiade 1980. Tradisi itu kemudian terputus.
Pada 1984, Indonesia meraih satu medali perak dan satu medali perunggu. Di Seoul 1988, Indonesia mendapatkan dua medali perak.
Absen di Barcelona 1992, kontingen Indonesia kemudian gagal mempersembahkan medali pada Paralimpiade antara 1996 dan 2008. Tradisi medali kembali sejak London 2012 lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.